Sukses

Mengenal Penyakit Lyme, Infeksi Bakteri yang Dialami Justin Bieber

Penyakit Lyme masih asing di telinga. Benarkah penyakit ini tidak bisa disembuhkan?

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi asal Kanada Justin Bieber mengatakan dirinya terkena penyakit Lyme. Kondisi ini mempengaruhi kehidupannya.   

"Mereka gagal menyadari bahwa saya baru-baru ini didiagnosis dengan penyakit Lyme. Tidak hanya itu, tapi juga mengalami kasus serius yang memengaruhi kulit, fungsi otak, energi, dan kesehatan secara menyeluruh," kata penyanyi 25 tahun itu seperti dikutip dari Instagram pada Jumat (10/1/2020).

Dalam unggahannya, Justin Bieber juga mengatakan bahwa dirinya menjalani perawatan untuk penyakit tersebut dan akan kembali dengan lebih baik. Di sisi lain, pelantun lagu "What Do You Mean" itu mengungkapkan bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan.

Dikutip dari sebuah tanya jawab di laman University of California San Fransisco, ahli penyakit menular Charlies Chiu menjelaskan Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi. Mereka bisa menginfeksi manusia melalui perantara kutu berjenis Ixodes, apabila hewan itu sebelumnya mengonsumsi mamalia yang sudah terinfeksi.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Infeksi Bakteri

Chiu mengatakan, walau begitu, manusia adalah inang buntu. Hal ini membuat penularan bakteri dari manusia ke manusia lain sangat rendah.

"Periode di mana Anda dapat menemukan bakteri dalam darah sangat singkat, umumnya paling lama beberapa hari, dan penularan Borrelia burgdorferi melalui darah seperti lewat transfusi, belum pernah dilaporkan," kata Chiu.

Selain itu, bakteri ini juga tidak dikeluarkan dalam keringat, air liur, urine, atau sekresi pernapasan. Sehingga, mereka tidak bisa menular dari manusia ke manusia.

Chiu mengatakan, diagnosis penyakit Lyme harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Hal ini untuk mencegah potensi komplikasi seperti ensefalitis, infeksi otak, atau infeksi jantung serta katup jantung.

3 dari 3 halaman

Gejala yang Timbul

Mayo Clinic mencatat, ada beberapa gejala dari penyakit Lyme. Di antaranya munculnya ruam, demam, menggigil, kelelahan, nyeri, sakit kepala, leher kaku, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.

Mengutip Web MD, penyakit Lyme bisa diobati pada tahap awal. Pasien biasanya menggunakan antibiotik untuk perawatannya. Dalam 90 persen kasus, cara ini efektif menyembuhkan infeksi.

Sementara pada penyakit yang lebih kronis atau stadium akhir, pasien harus mendapatkan antibiotik oral atau infus. Sementara, mereka yang sudah terlanjut mengalami masalah seperti artritis harus mendapatkan perawatan standar untuk masalah itu.

Tidak ada pengobatan untuk sindrom penyakit Lyme usai perawatan. "Sepuluh persen orang tidak menjadi lebih baik setelah menggunakan antibiotik," kata John Aucott dari Johns Hopkins Lyme Disease Clinical Research Center, Baltimore.