Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan ekstrem yang masih akan terjadi sampai 12 Januari 2020. Masyarakat pun diimbau mewaspadai kejadian kilat, angin kencang, dan kemungkinan banjir, longsor maupun pemadaman listrik.
Advertisement
Upaya mengantisipasi hujan ekstrem dan banjir dapat dilakukan masyarakat. Terkait banjir yang didorong kejadian hujan ekstrem, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Awal Bros Bekasi Barat, Vian Setyawan menerangkan bahwa perlu kerja sama berbagai pihak.Â
"Perlu ketanggapan dan kerja sama berbagai pihak dalam mengantisipasi banjir. Sebaiknya, masyarakat mengetahui tempat pengungsian yang mudah dicapai dan aman dari bencana, baik untuk pengungsi maupun tenaga bantuan," saran Vian kepada Health Liputan6.com dalam keterangan, ditulis Jumat (10/1/2020).
"Biasakan menyediakan persediaan papan, sandang, dan pangan yang layak serta mengetahui (lokasi) posko medis untuk penanganan pertama dan medis lanjutannya."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Waspadai Penyakit Pasca Banjir
Vian juga menyarankan masyarakat mewaspadai penyakit pasca banjir. Sejumlah penyakit, di antaranya muntaber, leptospirosis, demam dengue, infeksi saluran pernapasan, dan eczema kulit dapat mendera.
"Perlu diperhatikan bahwa penyakit tersebut bisa saling menularkan. Infeksi pencernaan, misal muntaber atau typhoid dapat muncul dari konsumsi makanan dan minuman yang tercemar," tegasnya.Â
"Infeksi pernapasan dapat menular dari batuk atau pilek melalui udara. Infeksi dengue bisa menular karena virus dengue dengan mudah tersebar akibat banyaknya nyamuk sebagai sarana pembawa virus tersebut."
Jika kondisi di atas tidak tertangani dengan baik, maka berdampak kesehatan yang buruk. Muntaber yang tidak segera ditangani mengakibatkan dehidrasi berat dan dengue menyebabkan perdarahan organ dalam.
Leptospirosis dapat berujung infeksi otak. Infeksi saluran napas menimbulkan sesak napas berat, yang menyebabkan kematian.
Advertisement