Liputan6.com, Jakarta Mengajari anak selain bahasa ibu bisa memudahkan anak untuk mempelajari budaya orang lain. Penelitian menunjukkan, anak yang mampu berbahasa lebih dari satu cenderung lebih kreatif dan otak mereka masih tajam bahkan seiring bertambahnya usia.Â
"Anak-anak mengembangkan kemampuan berbahasa dengan cepat, dan mereka sangat cepat menyerap apapun yang mereka dengar," ujar Erika Levy, Ph.D., asisten profesor bahasa di Columbia University, New York, mengutip dari Parents.
Baca Juga
Saking cepatnya kemampuan anak dalam menyerap berbagai bahasa, Anda tidak perlu memasukkannya ke sekolah bahasa manapun. Cukup mendengarkan anak lagu berbahasa apa yang ingin Anda ajari padanya. Beberapa orang tua memakai buku, mainan dan CD.
Advertisement
 "Hidup di era globalisasi ini, orangtua harus menyadari kalau anak mereka akan mendapat keuntungan jika mengetahui lebih dari satu bahasa," ungkap Nancy Rhodes, direktur pengajar bahasa asing di Washington.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tips Mengajari Anak Bahasa Asing
1. Mulai sekarang juga
Anak usia 2-3 tahun tidak hanya mengembangkan kosakata, mereka juga mulai mempelajari pola berbicara dari apa yang sering mereka dengar sejak lahir. Semakin dini Anda mengajari anak bahasa, semakin mudah anak menangkap kesan unik dari setiap bahasa.
Menurut Francois Thibaut, Direktur Language Workshop for Children di New York kemampuan mendengar perbedaan dari pelafalan semakin menajam sebelum anak menginjak usia 3 tahun, dan akan kehilangan kapasitas untuk mendengar dan menghasilkan pelafalan tertentu jika tidak segera dikenalkan.
2. Buat lingkungan belajar anak dengan sering mendengar percakapan berbahasa asing
Anak usia 2-3 tahun sangat suka mengikuti apa yang mereka dengar, dan akan segera memahami arti kata maupun frasa.
Â
Advertisement
3. Ajarkan Satu Kata Satu Waktu
Â
Ketika anak menanyakan nama suatu benda atau hewan, biasakan jawab dan sebutkan namanya dalam bahasa lainnya. Anak akan terbiasa mengucapkan nama tersebut dengan dua bahasa karena ia tahu bahwa artinya sama.
4. Sesuaikan dengan kondisi anak
Anak tidak akan langsung lancar berbahasa hanya dari mendengar, melihat atau menyanyi. Tapi, dengan sedikit sentuhan seperti selalu mengucapkan bahasa Perancis "bonne nuit" setiap sebelum tidur malam, anak akan memahami artinya.
5. Jika orang tua bilingual atau memiliki bahasa ibu yang berbeda, berbagi tugas
Agar anak tidak mendapat kosakata sepotong-sepotong, ada baiknya jika ibu/ayah berbicara dengan anak dengan bahasa kedua.
Merupakan hal yang lumrah terjadi jika anak kebingungan saat menggunakan kosakata dari kedua bahasa dalam satu kalimat. Anak akan cepat mempelajari pembagian bahasa.
Jangan remehkan kemampuan anak. Meskipun banyak yang beranggapan mempelajari dua bahasa akan memperlambat kemampuan berbicara anak. Namun jika Anda menambahkan kosakata bahasa kedua yang dipahami si kecil sedikit apapun dengan bahasa sehari-hari, anak Anda akan memiliki kosakata lebih banyak dibandingkan anak seumurannya.