Sukses

Membersihkan Salju Tanpa Sarung Tangan, Lu Terancam Kehilangan Jari-Jarinya

Jari seorang remaja di Tiongkok terancam diamputasi usai dirinya membersihkan salju tanpa sarung tangan

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja perempuan di Tiongkok harus siap jarinya diamputasi usai dipaksa menyekop salju selama berjam-jam di sekolahnya.

Gadis 13 tahun bernama Lu Yanyan itu diminta membersihkan salju di tengah suhu minus satu derajat Celsius pada 31 Desember lalu. Diketahui, jarinya membengkak dan menghitam karena melakukannya tanpa sarung tangan.

Dikutip dari Daily Mail pada Kamis (16/1/2020), murid kelas tujuh di sebuah sekolah di provinsi Heilongjiang ini sempat akan kembali ke kelasnya karena jarinya mulai tidak terasa. Namun, guru itu memintanya kembali melakukan tugasnya.

Jari remaja ini benar-benar mati rasa ketika dia dan teman-temannya sudah menyelesaikan pekerjaannya. Hingga enam jam kemudian, Lu tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Saat dibawa ke rumah sakit, ujung jari Lu menghitam. Dia didiagnosis terkena frostbite atau radang dingin. Kondisi ini adalah cedera yang disebabkan pembekuan kulit dan jaringan di bawahnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Terancam Diamputasi

Beberapa gejala radang dingin termasuk perasaan tertusuk, mati rasa, kulit memerah, memutih, hingga putih kebiruan, masalah pada sendi atau melepuh ketika dihangatkan kembali.

Radang dingin yang parah bisa menyebabkan luka lepuh atau blistering setelah dihangatkan. Suatu bagian tubuh bisa berubah menjadi hitam yang menunjukkan kematian jaringan.

"Radang dinginnya adalah hasil paparan jangka panjang terhadap elemen-elemen tersebut," kata Fan Weiwei, dokter spesialis luka bakar dari Daqing Oilfield General Hospital, tempat Lu dirawat.

"Kondisinya membaik dan jari-jarinya sekarang berwarna ungu cerah," kata Weiwei.

Mereka mengungkapkan pembengkakan pulih dengan cepat, namun jarinya yang telah menghitam butuh waktu lama untuk kembali ke fungsi normal. Apabila itu gagal, bagian itu terpaksa harus dipotong.

Weiwei mengatakan mereka akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap gadis itu sebelum memutuskan apakah dia akan menjalani amputasi pada jarinya.