Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Makan Rambutan Picu Batuk, Apa Iya?

Ada sebagian orang yang mengeluhkan batuk usai makan rambutan. Memang benar, buah satu ini memicu batuk? Cek faktanya di sini.

Liputan6.com, Jakarta Di akhir hingga awal tahun seperti saat ini sedang musim rambutan. Buah berdaging putih nan manis ini kerap ditunggu-tunggu penggemarnya untuk disantap. Sayangnya, ada sebagian orang yang mengeluhkan batuk usai makan rambutan.

"Baru makan rambutan berap biji udah langsung batuk," cuit salah satu pengguna Twitter @tencitylee.

Beberapa pengguna Twitter lain pun ada yang mengatakan hal serupa. Namun, benarkah mengonsumsi rambutan membuat batuk?

Nyatanya, belum ada studi ilmiah yang menunjukkan hubungan langsung antara makan rambutan dengan batuk seperti disampaikan dokter Fiona Amelia.

Bila memang ada seseorang batuk usai mengonsumsi rambutan tampaknya hal ini terkait reaksi individual. Misalnya pada orang yang memiliki bakat alergi atau sensitif terhadap sesuatu.

"Orang yang cenderung memiliki bakat alergi, misalnya alergi terhadap telur atau punya asma, ada beberapa hal yang membuat saluran napas jadi bereaksi walau enggak sampai timbul gejal alergi. Batuk itu terjadi karena saluran napasnya terganggu," kata Fiona dihubungi beberapa waktu silam. 

 

Penyebab seseorang batuk bisa jadi karena gula pada rambutan yang bersifat pekat. Sehingga cenderung melekat di tenggorokan.

“Misalnya kalau orangnya sudah batuk dan dia konsumsi rambutan, bisa merangsang tenggorokan untuk memproduksi lendir lebih banyak. Akibatnya, tenggorokan berusaha mengalirkan gula tersebut dengan refleks batuk,” jelas dokter Resthie Rachmanta seperti dikutip dari Klikdokter.

Bila Anda tak memiliki masalah usai mengonsumsi rambutan bukan berarti makan banyak-banyak. Fiona mengingatkan untuk makan rambutan secukupnya saja.

Saksikan juga video berikut

2 dari 2 halaman

Minum Air Hangat Usai Makan Rambutan

Jika usai makan rambutan merasa tenggorokan tidak nyaman atau batuk-batuk, Fiona menyarankan untuk minum air hangat. Kehadiran air hangat mampu mengencerkan lendir yang merangsang seseorang mengalami batuk.

"Secara fisiologis tubuh, gula itu sifatnya menarik air kan. Ketika lendir sampai di tenggorokan jadi bikin gatel, batuk," kata Fiona.