Sukses

Tiongkok Laporkan Kematian Kedua Terkait Pneumonia Wuhan

Kematian kedua terkait pneumonia yang mewabah di Wuhan, Tiongkok dilaporkan otoritas kesehatan setempat

Liputan6.com, Jakarta Tiongkok melaporkan kematian kedua akibat koronavirus baru yang mengakibatkan pneumonia di wilayah Wuhan. Pasien tersebut dikabarkan meninggal pada hari Rabu pekan ini.

Dikutip dari AP News pada Minggu (19/1/2020), otoritas kesehatan Wuhan mengatakan, pasien tersebut bermarga Xiong dan mengalami sakit pada 31 Desember 2019.

Saat dirawat di rumah sakit, pria 69 tahun itu mengalami fungsi ginjal abnormal, kerusakan parah pada beberapa organ, radang otot jantung, dan kondisi mendesak lainnya. Sehingga, tidak diketahui apakah pasien ini meninggal karena masalah kesehatan yang sudah ada atau akibat virus pneumonia.

Xiong merupakan pasien kedua yang meninggal dan memiliki keterkaitan dengan pneumonia baru ini. Sebelumnya, pasien pneumonia yang meninggal lainnya adalah seorang pria 61 tahun dengan tumor perut dan penyakit hati kronis.

Dikutip dari Asia Times, pada 16 Januari lalu, Komisi Kesehatan Wuhan melaporkan bahwa 12 pasien sudah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit. Sementara, lima orang lain masih berada dalam kondisi serius.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Kenali Gejala Pneumonia Secara Umum

Pneumonia yang menghebohkan Wuhan ikut membuat beberapa negara waspada, termasuk Indonesia. Apalagi, Singapura, Thailand, dan Jepang beberapa waktu lalu melaporkan penemuan kasus ini di negaranya.

Walau begitu, masyarakat diminta untuk tidak panik karena Badan Kesehatan Dunia menyatakan mereka masih dalam investigasi. Selain itu, penularan dari manusia ke manusia belum bisa dikonfirmasi meski ada potensi hal tersebut.

Di Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia meminta agar warga untuk tidak panik namun tetap waspada. Masyarakat juga diminta untuk mengenali gejala dari pneumonia secara umum yaitu demam, batuk, dan kesulitan bernapas atau sesak.

Apabila merasakan tiga gejala di atas, Ketua PDPI Agus Dwi Susanto meminta agar masyarakat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Khususnya, jika baru saja bepergian dari daerah yang terdampak penyakit.

"Mungkin bukan berarti terkena pneumonia Wuhan, bisa jadi kena pneumonia yang lain. Karena gejala-gejala pneumonia seperti itu," kata Agus dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat lalu.