Sukses

Tiongkok Ungkap Wabah Pneumonia Berat Juga Ditemukan di Luar Wuhan

Tiongkok melaporkan pneumonia berat yang berasal dari Wuhan sudah ditemukan di luar daerah tersebut

Liputan6.com, Jakarta Tiongkok kembali melaporkan perkembangan kasus wabah pneumonia yang disebabkan oleh koronavirus baru. Hingga Senin, 20 Januari 2020, tiga orang meninggal dunia dan 139 kejadian baru ditemukan.

Pejabat setempat juga mengabarkan bahwa virus ini sudah terdeteksi di luar Wuhan yaitu di Beijing dan provinsi Guangdong.

Dikutip dari Channel News Asia pada Senin (20/1/2020), dua pasien di distrik Daxing, Beijing dirawat karena pneumonia usai melakukan perjalanan ke Wuhan. Keduanya berada dalam kondisi stabil.

Sementara di Guangdong, seorang pria berusia 66 tahun di Shenzhen dikarantina pada 11 Januari lalu karena demam dan gejala lain setelah mengunjungi kerabatnya di Wuhan. Namun pihak terkait menyatakan bahwa penyakit ini masih bisa dikendalikan.

"Para ahli percaya bahwa situasi epidemi saat ini masih dapat dicegah dan dikendalikan," kata komisi kesehatan Guangdong.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Lebih dari 200 Orang Dirawat di Wuhan

Di Tiongkok, setidaknya sudah ada 201 orang yang didiagnosis dengan virus ini. Sementara di Wuhan, tempat asal penyakit ini, 170 telah mendapatkan perawatan, termasuk sembilan yang berada dalam kondisi kritis.

Di luar Tiongkok, beberapa negara telah melaporkan adanya kasus serupa. Dikutip dari Business Insider Singapore, Singapura sempat menyatakan menemukan adanya seorang anak yang dicurigai terinfeksi namun dinyatakan negatif.

Sementara di Jepang, seorang pria dikonfirmasi terkena virus asal Wuhan. Vietnam juga dikabarkan telah melakukan isolasi dua warga Tiongkok yang berasal dari Wuhan untuk tindakan pencegahan.

Di Indonesia, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta dr. Anas Ma'ruf juga menyatakan bahwa setiap orang diminta meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran penyakit tersebut, termasuk petugas di bandara

Sebelumnya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia juga meminta agar masyarakat jangan panik namun tetap waspada, termasuk pada penyakit pneumonia pada umumnya.