Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi terbaru menemukan manfaat teh yang dapat menurunkan risiko depresi. Para ahli menemukan, kebiasaan minum teh ini efektif untuk menjaga kesehatan mental lansia.
Seperti dilansir MedicalNewsToday, lansia berusia 60 tahun ke atas cenderung memiliki gangguan depresi mayor. Peneliti dalam hal ini mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, yang meliputi gaya hidup, kecenderungan genetik, status sosial ekonomi, dan hubungan dengan keluarga, mitra hidup, dan masyarakat luas.
Baca Juga
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari National University of Singapore (NUS) dan Fudan University di Shanghai ini menemukan hubungan yang signifikan secara statistik antara minum teh dan tingkat depresi yang lebih rendah pada lansia.
Advertisement
Studi yang dipublikasikan di jurnal Aging Juni lalu ini menemukan kontribusi positif teh pada struktur otak menunjukkan efek perlindungan terhadap penurunan fungsi tubuh terkait usia lanjut.
"Studi kami menawarkan bukti pertama dari kontribusi positif minum teh pada struktur otak," tulis Junhua Li, penulis utama dalam penelitian dari NUS.
Studi sebelumnya juga melaporkan bahan-bahan teh seperti catechin, L-theanine, dan kafein dapat menghasilkan efek positif pada suasana hati, kemampuan kognitif, kesehatan jantung, pencegahan kanker, dan kematian.
Â
Â
Teh jenis apa?
Pemimpin penelitian, Feng Qiushi dan Shen Ke melacak hubungan teh dengan jenis kelamin, pendidikan, dan tempat tinggal, serta status perkawinan dan pensiun. Tim ini juga memperhitungkan kebiasaan dalam gaya hidup dan detail kesehatan, termasuk merokok, minum alkohol, kegiatan sehari-hari, tingkat fungsi kognitif, dan tingkat keterlibatan sosial.
 Setelah para peneliti mengklasifikasikan setiap orang, mereka menyimpulkan: "Peminum harian yang konsisten, mereka yang minum teh hampir setiap hari sejak usia 60, secara signifikan dapat memperoleh manfaat dalam kesehatan mental."
Para peneliti menganalisis data dari 13.000 orang yang mengambil bagian dalam Chinese Longitudinal Healthy Longevity Survey (CLHLS) antara 2005 dan 2014.Â
Data juga menunjukkan bahwa manfaat minum teh paling berdampak pada pria berusia 65 hingga 79 tahun. Saat ini CLHLS baru mengeksplorasi data mengenai minum teh dan Qiushi ingin memahami lebih banyak tentang apa yang dapat dilakukan teh.
"Pengumpulan data baru sejauh ini telah menggunakan berbagai jenis teh, seperti teh hijau, teh hitam, dan teh oolong sehingga kami dapat melihat jenis teh yang benar-benar berfungsi untuk mengurangi gejala depresi." ujar Qiushi.
Advertisement