Liputan6.com, Jakarta Ilmuwan Tiongkok memastikan bahwa koronavirus penyebab pneumonia yang mewabah di negeri Tirai Bambu mampu menular dari manusia ke manusia.
"Saat ini, bisa dinyatakan secara afirmatif bahwa ada fenomena penularan dari manusia ke manusia," kata Zhong Nansan, kepala tim peneliti yang melakukan studi pada koronavirus pneumonia ini, seperti dikutip dari Science Alert pada Selasa (21/1/2020).
Baca Juga
Dalam wawancaranya dengan CCTV, Zhong mengungkapkan adanya dua pasien di Guangdong juga terkena infeksi dari anggota keluarga mereka yang mengunjungi Wuhan. Padahal, keduanya tidak pernah secara langsung pergi ke wilayah tersebut.
Advertisement
Selain itu, peneliti yang bekerja untuk Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok tersebut juga mengatakan bahwa 14 tenaga medis yang membantu pasien koronavirus ikut terinfeksi.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Waspada Penularan Saat Imlek
South China Morning Post melaporkan, hingga Senin, 20 Januari 2020, di dataran utama Tiongkok, pasien pneumonia sudah mencapai 218. Sementara itu di Beijing ada lima kasus, 14 di Guangdong, dan satu di Shanghai.
Walau begitu, Zhong optimistis mereka mampu menahan penyebaran dari virus tersebut.
"Kunci mengontrol penyebaran penyakit saat ini adalah dengan mencegah kemunculan penyebar super virus ini," kata Zhong dikutip dari SCMP.
Peneliti yang yang juga dilibatkan dalam penelitian terkait SARS beberapa tahun yang lalu ini mengatakan, belum ada pengobatan khusus untuk koronavirus baru ini. Namun mereka sudah melakukan beberapa uji coba terhadap hewan.
"Kami memperkirakan jumlah kasus infeksi akan meningkat selama periode perjalanan Tahun Baru Imlek dan kita perlu mencegah munculnya penyebar super virus ini," kata peneliti yang merupakan kepala Guangzhou State Key Laboratory of Respiratory Disease ini.
Dalam pernyataan resminya di Tw, Badan Kesehatan Dunia menyatakan bahwa kemungkinan, hewan menjadi sumber utama dari virus ini. Namun, beberapa penularan secara terbatas antara manusia bisa terjadi dengan kontak dekat.
Advertisement