Liputan6.com, Jakarta - Jika biasanya tembakau digunakan untuk bahan baku rokok, beberapa waktu yang lalu para wanita di Afrika Barat dilaporkan memasukkan tanaman ini ke dalam vagina mereka.
Banyak orang menganggap bahwa cara ini mampu meningkatkan gairah seks para wanita dan membuat pasangan "melayang hingga ke langit ke tujuh."
Baca Juga
Tentu saja, seperti tren seks aneh yang telah terjadi sebelumnya, praktik semacam ini dianggap berbahaya bagi dokter. Cara tersebut mampu menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti luka hingga menstruasi abnormal.
Advertisement
"Itu bahkan bisa membuat aliran menstruasi yang normal menjadi tidak normal," kata ginekolog Pascal Foumane dari University of Yaoundé, Kamerun, seperti dikutip dari Mirror pada Selasa (21/1/2020).
Gnima Ndiaye, koordinator kesehatan reproduksi di Senegal mengungkapkan bahwa ada banyak wanita yang dirawat setelah kehilangan kesadaran karena praktik ini. Sebagian besar dari mereka mencari pengobatan untuk peradangan serviks atau vagina, serta infeksi menular seksual yang berulang.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Sensasi Sementara
Beberapa orang percaya bahwa tembakau memberikan penggunanya perasaan geli karena menarik otot-otot vagina yang terpapar dengan komponen kimianya.
Namun, dokter kandungan Abdolaye Diop dari Dakar, Senegal mengatakan, sensasi itu hanya bersifat sementara dan merupakan informasi yang menyesatkan. Beberapa produk yang dijual bahkan menambahkan soda di dalamnya.
"Karena mukosa vagina yang diserang pada akhirnya mengembangkan perubahan yang bisa menjadi pintu gerbang menuju kanker," kata Diop.
"Area ini sangat sensitif dan memaparkannya dengan produk yang terbuat dari tembakau dan soda benar-benar bunuh diri," kata Diop seperti dikutip dari The Sun.
Selain itu, bidan Aminata Seck mengatakan, praktik tersebut juga berisiko menyebabkan komplikasi saat melahirkan apabila digunakan oleh wanita hamil.
Meski belum ada studi ilmiah yang mengaitkan hubungan langsung antara tembakau di vagina dan kanker atau komplikasi persalinan, namun Ndiaye mengatakan hal tersebut pasti ada hubungannya.
Advertisement