Liputan6.com, Jakarta Pemantauan tablet tambah darah untuk ibu hamil yang anemia gencar dilakukan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Tenaga kesehatan turut menjemput bola dengan berkunjung ke rumah ibu hamil yang bersangkutan.
Direktur Jenderal Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dhian Probhoyekti menyampaikan, salah satu inovasi yang dilakukan di Kabupaten Bangkalan demi ketercapaian cakupan tablet tambah darah.
Advertisement
"Di sana, ibu hamil didata nomor telepon, selanjutnya dimonitor kepatuhan konsumsi tablet tambah darah oleh bidan. Jika tidak direspons oleh ibu hamil, akan dilakukan kunjungan ke rumah," terangnya dalam pemaparan di Hotel Bidakara, Jakarta, ditulis Selasa (21/1/2020).
Cara tersebut sebagai upaya peningkatan kesadaran dan kapasitas tenaga kesehatan. Ini merupakan upaya strategis dalam melibatkan kader, ibarat trik 'jemput bola' pelayanan kesehatan untuk ibu hamil.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Pembelajaran untuk Daerah Lain
Dhian menilai, inovasi yang dilakukan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur dapat dijadikan pembelajaran untuk daerah lain. Tablet tambah darah yang termasuk suplemen, yang terkandung zat besi dan asam folat.
Kandungan tersebut mendorong perkembangan janin selama kehamilan. Ibu hamil yang anemia terhindar dari bayi lahir dengan berat badan rendah dan stunting.
"Praktik baik dapat menjadi pembelajaran untuk daerah lain. Harapannya, dapat saling belajar dan bertukar informasi untuk dikembangkan sesuai dengan kearifan lokal," Dhian menerangkan.
"Ke depan masing-masing daerah dapat mengembangkan praktik pelayanan yang berkontribusi dalam percepatan pencapaian target pembangunan kesehatan, khususnya penurunan stunting, kematian ibu dan anak."
Advertisement