Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kematian yang diakibatkan oleh wabah virus corona hampir dua kali lipat hanya dalam 24 jam. Para ahli mengatakan bahwa terdapat total 17 orang meninggal karena virus corona. Data terbaru menunjukkan peningkatan korban meninggal menjadi 26 jiwa, mengutip The Guardian.
Virus corona jenis baru ini ditemukan pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini diyakini berasal dari pasar makanan laut segar di Wuhan. Penyebarannya begitu cepat dan ke penjuru China dan negara-negara lain seperti Taiwan, Macau, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, AS, dan Singapura.
Baca Juga
Kondisi tersebut membuat negara-negara lainnya bersiaga, termasuk Inggris. Bandara Heathrow mengumumkan akan memisahkan semua penumpang yang terbang ke Inggris dari pusat kota Wuhan, dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.
Advertisement
Pejabat kesehatan Inggris memperingatkan bahwa manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus. Banyak yang terjangkit virus ini tanpa menyadarinya karena gejala virus corona berkisar dari ringan hingga berat dan dapat disalahartikan sebagai flu biasa, seperti pilek, demam, dan sakit kepala.
Ratusan orang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona, dan Pemerintah Provinsi Hubei di China telah mengkonfirmasi jumlah korban tewas melonjak dari 9 menjadi 17 lalu 26 orang hanya dalam beberapa jam.
Simak Video Menarik Berikut:
Virus Corona
Sebagian besar virus corona menyebabkan gejala ringan seperti pilek yang membuat pasien mudah sembuh. Strain lain dari virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang dapat menyebabkan pneumonia dan kemungkinan kematian, seperti yang dilansir pada laman Fox News.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), SARS membunuh 770 dari 8.000 orang yang terinfeksi pada tahun 2002-2003, sedangkan MERS membunuh sekitar 3 sampai 4 dari setiap 10 orang yang terinfeksi.
Dalam upaya untuk menghambat penyebaran penyakit akibat virus corona 2019-nCoV, kota Wuhan menutup semua jalur udara dan lalu lintas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu mengadakan pertemuan darurat untuk membahas bagaimana mengatasi wabah, termasuk kemungkinan penanganan darurat pada kesehatan masyarakat.
"Keputusan untuk menyatakan darurat kesehatan mengenai virus corona yang menjadi perhatian internasional merupakan keputusan yang saya ambil dengan sangat serius, yang telah saya siapkan dengan mempertimbangkan semua bukti dengan tepat," tulis Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laman Twitter-nya.
Â
Penulis: Lorenza Ferary
Â
Advertisement