Liputan6.com, Jakarta Setiap orang kini merasa tertarik dengan terapi cahaya. Salah satunya yang sudah banyak kita temukan yaitu tren terapi cahaya merah yang ada dalam paket perawatan spa. Contoh lainnya yaitu lampu penerangan LED yang dipercaya mampu menyembuhkan insomnia hingga keriput.
Pakar tidur dari Harvard Medical School, Shadab Rahman, Ph.D. mengatakan, selama ini kita hanya mengetahui permukaan dari banyak manfaat yang ditawarkan terapi cahaya ini. Berikut ini merupakan manfaat terapi cahaya yang terpopuler, dilansir dari Prevention.com.
Baca Juga
1. 'Bright White Light therapy' - meningkatkan suasana hati
Advertisement
Alat ini menghasilkan cahaya menyerupai sinar matahari. Duduk di dekatnya selama 20-30 menit di pagi hari mampu meningkatkan suasana hati, meningkatkan fokus dan melawan iritasi pada orang dengan Seasonal Affective Disorder (SAD), depresi yang datang dan pergi seiring perubahan musim.
Sekitar satu dari lima orang mengalami penurunan suasana hati di musim dingin, dan sinar ini adalah penangkal yang paling tepat. Michael Terman, Ph.D. - dari Center for Environmental Therapeutics -menjelaskan cahaya langsung menargetkan ke sumber penyebab, yang mengganggu 'circadian rhythm' (jam biologis tubuh yang mengatur aktivitas dan fungsi tubuh selama 24 jam) yang berubah ketika terang dan ketika gelap.
Satu studi menunjukkan terapi cahaya seefektif antidepresan dalam pengobatan SAD, dengan efek samping lebih kecil.
Haruskah Anda mencoba terapi sinar putih ini? Ya, tetapi jika Anda memiliki depresi ringan, cobalah sinar matahari (gratis) dulu. Rahman mengatakan, berjemur atau beristirahat di dekat jendela dapat menajamkan kepekaan dan fokus Anda sekaligus meningkatkan mood Anda.
2. Blue Light Therapy - membantu tidur nyenyak
Sinar LED biru ini dikatakan mampu melawan insomnia dengan mengatur circadian rhythm Anda; sinar biru terang menyegarkan Anda selama beraktivitas seharian, sedangkan sinar biru redup membantu Anda tidur nyenyak di malam hari.
Sudah ada banyak penelitian yang menunjukkan paparan sinar biru di malam hari (dari gawai, komputer, dan sebagainya) menekan melatonin, hormon yang dibutuhkan untuk memicu kantuk. Penelitian lainnya menemukan paparan sinar biru di pagi hingga sore hari meningkatkan kewaspadaan.
Haruskah Anda mencobanya? Tentu. Rahman mengatakan,"Kita membutuhkan paparan sinar biru terang di meja kerja dan sinar biru redup dimanapun Anda ingin beristirahat".
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini:
3. Red Light Therapy - kulit lembut
Terapi sinar merah ini biasa ditemukan di masker dan perawatan spa yang menawarkan perawatan kulit dan mengurangi garis halus.
Studi di tahun 2013 menunjukkan bahwa perawatan dengan paparan sinar dapat membantu mengurangi keriput.
Angela Lamb, M.D., - dermatolog dari New York City’s Mount Sinai Hospital mengatakan sinar merah memiliki efek anti-inflamasi dan meningkatkan produksi kolagen, mengencangkan kulit dan meningkatkan tekstur dan warna kulit.Â
Joshua Zeichner, M.D. - direktur penelitian kulit dari Mount Sinai mengatakan perawatan ini masih belum sebanding dengan harganya yang terbilang cukup mahal. Terutama ketika digabungkan dengan krim anti-aging yang mengandung retinol, asam hidroksi, atau antioksidan seperti vitamin C, perawatan ini menjadi tidak terlalu menonjol.
Advertisement