Sukses

Seberapa Efektif Penggunaan Masker untuk Cegah Virus Corona?

Menurut para ahli, Masker wajah bukan cara yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan masker wajah meningkat di China dan di seluruh dunia di tengah terjangkitnya wabah virus corona.

Pakar kesehatan mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, masker wajah tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan tindakan sehari-hari seperti mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang mungkin terinfeksi virus corona.

Dari sekian banyak langkah pencegahan yang dapat diambil untuk melindungi diri dari wabah virus corona yang berkembang, mengenakan masker wajah adalah salah satu yang paling terlihat. Tetapi, para ahli kesehatan tidak yakin itu akan banyak membantu.

"Ada sedikit kerusakan di dalamnya," kata ilmuwan di Johns Hopkins Center for Health Security Eric Toner, yang di kutip dalam Bussiner Insider. Toner menambahkan, "Tapi itu tidak mungkin terlalu efektif dalam mencegahnya.".

Sejak wabah virus korona pada 31 Desember, data terbaru yang dikutip China Daily menunjukkan, ada lebih dari 2.700 orang telah terinfeksi dan 81 orang telah meninggal. Menurut CDC, tindakan pencegahan terbaik adalah dengan sering mencuci tangan, berusaha untuk tidak menyentuh wajah, dan menghindari kontak dekat dengan orang sakit.

Walaupun begitu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan penyedia layanan kesehatan dan mereka yang mungkin terinfeksi untuk memakai masker. CDC telah mengarahkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan masker bedah kepada pasien yang memiliki gejala seperti flu atau baru-baru ini bepergian ke Wuhan. 

 

Simak Video Menarik Berikut:

2 dari 2 halaman

Masker Wajah

Masker wajah dapat menurunkan risiko seseorang terinfeksi virus corona melalui air liur atau dahak. CDC merekomendasikan agar dokter dan perawat yang merawat pasien yang berpotensi terinfeksi juga memakai masker dan kacamata.

Masker wajah dirancang untuk menangkap kontaminasi dan partikel besar, termasuk yang mungkin membawa patogen seperti virus corona seperti masker bedah dan respirator N95.

Respirator N95 menyaring sebagian besar partikel udara di sekitarnya. Jenis masker ini sering digunakan ketika kualitas udara buruk karena asap atau polusi, dan dirancang untuk dipasang dengan ketat. 

Sedangkan masker bedah dirancang untuk menjaga agar tetesan atau percikan partikel besar tidak berpindah dari mulut seseorang ke permukaan atau orang-orang terdekat. Masker ini dimaksudkan untuk menjaga penyedia layanan kesehatan dari penyebaran kuman yang ditularkan melalui mulut kepada pasien.

Untuk negara lain yang belum terjangkit corona, menurut co-direktur University of Washington dr. Peter Rabinowitz, pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri.

Sedangkan anjuran penggunaan masker berbeda dengan anjuran di Wuhan, Cina. Di sana, pihak berwenang mendesak semua warga negara untuk mengenakan masker wajah di tempat umum, untuk menghindari tertularnya virus corona.

 

Penulis: Lorenza Ferary