Liputan6.com, Jakarta - Merokok dapat menyebabkan banyak racun masuk ke dalam paru-paru. Dengan adanya hal tersebut, sebuah akun Instagram memaparkan sebuah solusi dengan penggunaan air jeruk nipis sebagai bahan alami untuk membersihkan paru-paru orang yang merokok.
“Jeruk nipis memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan, seperti vitamin, mineral, dan lainnya. Sehingga, air jeruk nipis dapat menurunkan kadar nikotin hingga 70,65 persen dalam tubuh. Bahkan, air jeruk nipis juga dapat digunakan sebagai cara untuk menghilangkan kebiasaan merokok,” tulis sebuah akun beridentitas @Indohealth.id ini.
Baca Juga
Namun, benarkan bahwa air jeruk nipis dapat membersihkan paru-paru orang yang merokok?
Advertisement
Health Liputan6.com memastikan mengenai perihal ini dengan menanyakan langsung kepada dokter Spesialis Paru Mohammad Arifin Nawas.
“Salah, mitos,” kata Arifin saat ditanya melalui telepon pada Selasa (28/01/2020).
Menurutnya, tidak ada hubungan antara paru-paru dengan air jeruk nipis. “Paru-paru itu beda, kan dia saluran napas. Kalau jeruk nipis kan masuk melalui lambung, jadi enggak akan menuju kesana,” jelas Arifin.
Simak Video Menarik Berikut:
Air jeruk nipis tidak membersihkan paru
Arifin memaparkan bahwa air jeruk nipis hanya bisa mengatasi gejala batuk. “Rasanya sih kalau gejala batuk mungkin bisa, tapi bukan membersihkan paru-paru dari asap rokok, bukan,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Abdi Waluyo ini mengatakan bahwa untuk membersihkan paru-paru dari asap rokok dapat menggunakan obat-obatan yang disebut mukolitik. Selain itu, dapat juga melakukan kultur dahak, atau sputum.
"Kita menggunakan obat-obatan yang nanti menghasilkan, yang kita sebut dengan sputum. Sputumnya dibersihkan sehingga bisa mengeluarkan sisa-sisa yang ada di saluran pernapasan. Jadi berupa obat, yang mukolitik," kata dokter lulusan Universitas Indonesia ini.
Selain dari pengebotan medis, Arifin menegaskan bahwa bahan-bahan alami belum bisa membersihkan paru-paru, dan dalam menanggapi air jeruk nipis sebagai solusi, dia menjawab teori tersebut tidak berdasarkan bukti yang jelas.
Walaupun rokok memiliki dampak minimal 30 tahun, Arifin menyarankan siapapun untuk tidak merokok, karena kemampuan paru-paru akan berkurang setiap kali setelah merokok.
Selain itu, ketika seseorang sudah merokok akan sulit untuk berhenti karena kandungan nikotin di dalamnya. "Jadi kalau orang merokok tembakau itu, nikotin akan lengket pada saraf-saraf di otak, sehingga nanti kalau bau rokok, dia jadi ingin merokok lagi," jelas Arifin.
Untuk berhenti, dokter yang merupakan anggota dari Ikatan Dokter Indonesia dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ini mengatakan perlunya keyakinan diri untuk berhenti merokok.
Penulis: Lorenza Ferary
Advertisement