Sukses

Pulang dari Wuhan, Satu Pasien Masih Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso

Satu pasien yang pulang dari Wuhan masih diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Liputan6.com, Jakarta RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara masih merawat satu pasien yang pulang dari Wuhan, Tiongkok, di ruang isolasi. Pasien tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang beberapa waktu silam baru saja berkunjung ke Wuhan.

Keputusan mengisolasi pasien-tanpa disebut nama--untuk memastikan, apakah dia terpapar virus corona atau tidak selepas pulang dari Wuhan. Gejala demam tinggi dan sesak napas dialami pasien tersebut.

"Kami sedang mengawasi dua pasien yang dirawat di ruang isolasi. Satu pasien negatif (virus corona), dia sudah pulang kok," ujar Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, kemarin (29/1/2020).

"Yang satu pasien baru pulang dari Wuhan ini masih di ruang isolasi. Hasil pemeriksaan medis dari Litbangkes baru keluar besok (hari ini).

Pasien yang bersangkutan sudah dirawat di RSPI Sulianto Saroso selama tiga hari, tapi sebelumnya ia dirawat di RS Pondok Indah. 

"Totalnya dia sudah memasuki hari ketujuh (dihitung sejak dirawat pertama kali, sebelum dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso)," tambah Syahril.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Rujukan dari RS Pondok Indah

Kedua pasien di RSPI Sulianti Saroso yang menjalani perawatan isolasi termasuk pasien rujukan dari RS Pondok Indah. Pasien yang masih diisolasi berjenis kelamin perempuan.

"Sebenarnya kondisi dia mulai membaik. Namun, kami tetap menunggu pemeriksaan hasil laboratorium. Kami di sini ketat mengawasi perkembangannya," ujar Syahril.

Tes laboratorium yang dilakukan menggunakan metode swab, yaitu mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan pasien.

Pasien pertama yang sudah dipulangkan berinisial R (35) dinyatakan negatif infeksi virus novel corona pada Jumat (24/1/2020). Ia pulang dari Hainan.

"Hasil pemeriksaan klinis, kondisinya membaik dan stabil. Jadi, dia sudah kami dipulangkan dari sini," Syahril menambahkan.