Sukses

Cegah Pernikahan Usia Dini, Kepala BKKBN: Kalau Belum Mampu, Jangan Nikah

Wapres Ma'ruf Amin memberi pandangan bagaimana cegah pernikahan usia dini.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berbincang dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Dalam perbincangan tersebut, Ma'ruf memberikan pandangan mengenai bagaimana penduduk tumbuh seimbang.

“Beliau menyampaikan harus mencegah terjadinya pernikahan usia dini. Sebenarnya menikah itu kalau sudah mampu, baik secara, fisik, ekonom, dan mental. Apabila belum mampu ya jangan menikah,” kata Hasto saat melakukan audiensi dengan Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, kemarin (29/1/2020).

"Kemudian Pak Ma'ruf Amin juga menekankan, nanti calon keluarga, yang sebelum menikah ini harus tahu tentang stunting, bagaimana cara mencegah stunting dan lainnya. Wawasan ini diperoleh dari konsultasi sebelum menikah."

Sesuai keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Hasto juga minta petunjuk dan arahan dari Ma'ruf supaya mempopulerkan program-program keluarga berencana. Seperti arahan Presiden Joko Widodo untuk tidak menggunakan jargon dua anak cukup, jargonnya diganti--disesuaikan--dengan jargon anak-anak milenial.

"Pak Wapres Ma'ruf Amin juga memberi arahan terkait dengan jargon, yaitu (fokus) tentang kualitas. Jadi, yang  penting anak itu berkualitas daripada kita menekankan jumlah, lebih baik menekankan anak itu berkualitas,” lanjut Hasto.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Libatkan Kyai dan Ulama

Ma'ruf ikut menyampaikan, pelibatan kyai dan ulama untuk mencegah pernikahan usia dini dinilai penting. 

"Wakil Presiden memberi arahan yang sangat konkrit dan hal-hal teknis. Beliau menjelaskan dalam Alquran bahwa jarak melahirkan dan merawat anak, sampai nanti melahirkan lagi jaraknya 30 bulan. Selain itu, untuk menyusui selama 24 bulan," Hasto melanjutkan. 

"Kami juga diberi arahan tentang mencegah jangan sampai terjadinya kawin usia dini. Dengan melibatkan para kyai, ulama, ustad, para tokoh agama untuk bagaimana kita berkampanye kepada masyarakat agar tidak kawin usia dini."

3 dari 3 halaman

Arahan Rakernas BKKBN 2020

Tak hanya perbincangan program Keluarga Berencana dan pernikahan usia dini, Hasto memohon agar Ma'ruf dapat membuka dan memberikan arahan Rapat Koordinasi/Kerja Nasional Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (Banggakencana) Tahun 2020 yang akan digelar pada 12-13 Februari 2020.

"Kami mengundang beliau untuk berkenan hadir dalam Rakernas untuk membuka sekaligus memberikan arahan. Rakernas BKKBN akan dilaksanakan pada 12-13 Februari 2020. Insha Allah apabila tidak ada acara penting lainnya beliau berkenan untuk hadir di pembukaan Rakernas," tambahnya.

Rakernas BKKBN Tahun 2020 mengambil tema, Banggakencana dalam Era Milenial Untuk Indonesia yang lebih Maju, Sejahtera dan Berkeadilan, dengan subtema Bersama Mitra Kerja BKKBN Men”delivered" Pelayanan Banggakencana kepada Keluarga dan Masyarakat.

Rakernas bertujuan menyegarkan komitmen dan peran pemerintah serta mitra kerja dalam peningkatan akses dan kualitas Program Banggakencana.

Pada rakernas ini membahas Rencana Kerja/Rencana Aksi dalam pencapaian Quick Win dan kegiatan prioritas Program Banggakencana tahun 2020, Pembahasan strategi Program dan Kegiatan Prioritas Banggakencana dalam mendukung upaya pencapaian Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2020-2024, serta Sosialisasi Rebranding Banggakencana.

Audiensi dengan Ma'ruf, jajaran BKKBN yang turut hadir di antaranya Sekretaris Utama Nofrijal, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Dwi Listyawardani, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga M Yani, Inspektur Utama Agus Sukiswo serta Kepala Biro Umum Putut Riyatno.