Sukses

6 Kiat Hadapi Teman yang Kerap Body Shaming

Seorang profesor psikologi dari Northwestern University, Renee Engeln, mengatakan body shaming bisa mengganggu pikiran Anda. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada wanita, beberapa pria juga seringkali membandingkan tubuhnya dengan tubuh seorang model.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin memiliki seorang teman yang kerap melakukan body shaming atau mempermalukan tubuhnya sendiri atau orang lain dengan mengatakan "ih, kamu kok gemukan, atau tubuhku gemuk, ya" atau "susah banget sih, kurus atau naikin berat tubuh" dan sebagainya.

Lalu Anda yang mendengarnya bingung bagaimana harus meresponsnya. Atau justru Anda balik menyalahkan tubuh sendiri untuk membuat teman Anda merasa lebih nyaman. Namun, maksud baik ini justru berbahaya.

Seorang profesor psikologi dari Northwestern University, Renee Engeln, mengatakan hal ini bisa mengganggu pikiran Anda. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada wanita, beberapa pria juga seringkali membandingkan tubuhnya dengan tubuh seorang model.

Padahal ketika Anda berbicara buruk tentang tubuh sendiri apalagi orang lain, itu tidak hanya berdampak negatif pada Anda tetapi juga pada orang-orang di sekitar Anda (terlebih jika tujuannya hanya sebagai bahan candaan). Karena belum tentu apa yang Anda keluhkan adalah benar (belum tentu Anda yang paling gemuk/kurus di ruangan itu).

Jika Anda merasa tidak suka dengan bentuk tubuh Anda sendiri, lalu bagaimana perasaan orang yang mendengar (yang bahkan mungkin memiliki bentuk atau ukuran tubuh yang lebih buruk dari Anda). Engeln mengatakan, ketika Anda mengkritisi lemak dalam tubuh Anda, sama saja Anda mengkritisi tubuh orang lain - baik candaan atau sungguhan.

"Ucapan Anda tidak hanya membuat orang lain merasa buruk, namun juga bermakna diskriminasi terhadap orang gemuk", ujarnya

Adapun tips menghadapin teman atau seseorang yang kerap body shaming, dilansir dari HuffPost.

1. Cari topik pembicaraan lain

Engeln mencontohkan ketika teman mulai mengkritik tubuhnya sendiri, Anda yang mendengarnya dapat mengalihkan pembicaraan ke keadaan sosial saat ini yang membuat seseorang termakan akan pembicaraan seperti itu. Atau membahas hal lain yang lebih positif, misalnya kesuksesan dalam karir, traveling yang lalu, atau sekedar menanyakan kabar keponakan.

2. Jangan ikut menyebutkan ketidakpuasan Anda terhadap anggota tubuh sendiri

Ingatkah Anda dalam salah satu adegan film "Mean Girls", ketika semua melihat ke cermin dan masing-masing menyebutkan kekecewaan terhadap bagian tubuhnya. Sehingga menyisakan seseorang yang merasa harus menyebutkan anggota tubuhnya yang ia tidak sukai demi membuat teman-temannya senang.

Namun perilaku tersebut hanya memperburuk lingkaran pertemanan dengan pembicaraan negatif tentang tubuh, ujar Engeln. Ia menyarankan sebaiknya membicarakan hal baik selain membahas ukuran atau bentuk tubuh seseorang.

3. Jangan mencoba meyakinkan mereka bahwa mereka salah

Ketika teman mengkritik bagian tubuhnya, maka Anda langsung berusaha meyakinkan mereka bahwa ucapannya salah. Sayangnya, cara ini hanya membuat orang tersebut menutup dirinya dari Anda. Sebaiknya yang Anda lakukan adalah mengalihkannya ke hal lain.

 

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

4. Berlatih memuji

Efron mengungkapkan ketika pasiennya merasa tidak yakin akan satu anggota tubuhnya, ia akan menyuruhnya menyebutkan fungsi anggota tubuh tersebut. Hal ini membantu menyoroti fungsi tubuh, ketimbang bentuknya.

Efron mencontohkan ketika teman mengatakan tidak menyukai lemak di pahanya, Anda dapat mengatakan bahwa bobot pada pahanya membuatnya lebih kuat dan tahan lama saat berjalan, berlari atau menanjak.

5. Tidak ikut terlibat

Katakan padanya Anda tidak suka dengan percakapan body shaming. Namun cara ini hanya berlaku bagi teman deman dekat atau anggota keluarga.

Jika teman Anda terlalu berlebihan mengkritisi anggota tubuh orang lain atau dirinya sendiri, sarankan dan yakinkan ia untuk berkonsultasi ke profesional.

Menurut National Eating Disorders Association, seseorang yang sangat tidak menyukai tubuhnya sendiri biasanya menderita depresi, isolasi, rendah diri, dan gangguan makan.

Jika Anda cemas tentang kondisi teman Anda yang terobsesi memiliki tubuh ideal, suatu diet atau latihan rutin, bantu mereka menemui ahli terapi, ahli gizi, atau dokter yang sekiranya dapat membantu mengatasi pikiran negatif teman Anda ini.