Kemenkes Jamin Kecukupan Gizi WNI dari Wuhan di Natuna

Suasana Evakuasi 245 WNI di Bandara Tianhe Wuhan — Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi tiba di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, (1/2/2020). Setibanya di Batam, ratusan WNI itu akan segera dievakuasi dan diobservasi di Natuna. (foto:Duta Besar RI di Beijing)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa mereka akan menjaga kecukupan gizi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan yang diobservasi di Natuna, Riau, usai wabah infeksi virus corona.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu.

31 Desember 2019: Kasus Pneumonia Misterius Pertama Kali Muncul di Wuhan

"Dipersiapkan adalah gizi yang baik, gizi yang seimbang," kata Wiendra pada Health Liputan6.com di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta pada Selasa (4/2/2020).

Selain itu, Kemenkes menyatakan lingkungan yang ada di sekitar wilayah observasi harus dijaga kebersihannya. Termasuk terkait sanitasi.

Simak Video Menarik Berikut Ini

Ratusan WNI dari Wuhan sudah tiba di Bandara Hang Nadim, Batam hari Minggu (2/2). Salanjutnya mereka akan dibawa menuju Natuna, Kepulauan Riau untuk proses karantina.

2 dari 2 halaman

WNI Diperiksa Secara Rutin

dr Wiendra Waworuntu — Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan, WNI yang ada di Natuna telah diberikan jadwal aktivitas selama masa observasi hingga 14 hari.... Selengkapnya

Wiendra juga mengungkapkan bahwa WNI yang diobservasi juga akan diperiksa secara rutin dan mendapatkan aktivitas sehari-hari yang bermanfaat.

"Jadi kalau pagi dicek panasnya. Kemudian pagi mereka olahraga. Setelah olahraga, kemudian diberikan kegiatan," kata Wiendra.

"Ada juga siraman rohani, lalu mereka juga ada bermain. Jadi mereka harus diberikan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat. Artinya mereka tidak boleh stres," Wiendra menambahkan.

Terkait pemeriksaan terhadap potensi infeksi novel coronavirus dan kesehatan lain, Wiendra menyatakan tempat observasi juga dilengkapi dokter-dokter spesialis.

"Di sana sebenarnya juga ada dokter spesialis jiwa, kemudian dokter spesialis paru, bahkan ada juga dokter spesialis penyakit dalam, kemudian juga ada dokter umum dan perawat yang terus menerus memantau," kata Wiendra.