Sukses

Jalani Observasi Terkait Virus Corona, Suhu Tubuh WNI di Natuna Diperiksa Dua Kali Sehari

Sebanyak 238 WNI dari Wuhan yang telah kembali ke Indonesia melakukan masa observasi di Natuna.

Liputan6.com, Jakarta Terkait wabah virus corona di Tiongkok, pemerintah telah menjemput kembali 238 WNI dari Wuhan. Setibanya di Indonesia, para WNI menjalani masa observasi di Natuna selama 2 pekan.

Tak sekadar berdiam diri, keseharian para WNI selama menjalani observasi di Natuna diisi dengan berbagai kegiatan seperti olahraga, mendengarkan siraman rohani, bermain, dan menjalani pemeriksaan suhu. Proses observasi itu dikatakan oleh Kementerian Kesehatan, sesuai dengan pedoman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Setiap harinya dilakukan observasi sebanyak dua kali, yaitu di pagi hari setelah melakukan aktivitas pagi dan sebelum menjelang tidur," jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M. Kes dalam sambungan telepon kepada para wartawan di Gedung Kemenkes, Selasa (4/2/2020).

Observasi itu dilakukan dengan pengecekan suhu tubuh, kemudian ditanya apakah ada gejala demam, batuk, dan kelelahan yang terjadi pada masing-masing WNI dari Wuhan

Tak hanya memantau kesehatan fisik para WNI saja, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga kondisi psikis para WNI. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr. Wiendra Waworuntu mengatakan ada dokter spesialis jiwa yang memantau tingkat stres para WNI. 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selain itu, juga dilakukan desinfeksi

Kemenkes memastikan lingkungan di area observasi dalam keadaan bersih dan bebas dari penyakit, tidak hanya penyakit terkait virus corona saja. 

Maka, Kemenkes turut melakukan desinfeksi pada area dimana para WNI dari Wuhan menjalani masa observasi.

"Itu biasanya kan kalau ada lalat, jadi harus dilakukan desinfeksi agar tidak terjadi kontaminasi," pungkas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr. Wiendra Waworuntu.

 

 

Penulis : Vina Muthi A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.