Liputan6.com, Jakarta Virus Corona ternyata bukan hanya menyerang orang dewasa atau lansia, seorang dokter di China menemukan bayi yang positif terinfeksi virus corona.
Dokter tersebut mengatakan, kasus bayi yang dinyatakan positif terjangkit virus corona ini meningkatkan kemungkinan wanita yang positif coronavirus akan menurunkan virus tersebut pada bayi yang dikandungnya.
Baca Juga
Bayi pertama, lahir 2 Februari, dirawat di Rumah Sakit Anak-anak Wuhan dan dalam kondisi stabil tanpa demam atau batuk, tetapi mengalami sesak napas. Sinar-X dada menunjukkan tanda-tanda infeksi dan kelainan hati.
Advertisement
Sedangkan bayi kedua, lahir pada 13 Januari. Ia kemudian didiagnosis dengan virus corona pada 29 Januari (hingga kini masih dalam penelitian lebih lanjut). Tidak jelas apakah ia terinfeksi dari ibunya, yang didiagnosis dengan virus corona setelah kelahiran anak itu, atau pengasuh keluarga, yang juga didiagnosis menderita penyakit itu, dan menularkannya kepada sang bayi.
"Kita perlu mengawasi ibu hamil dan bayi baru lahir yang merupakan rute transmisi penularan penyakit yang paling rentan," kata Zeng Lingkong, kepala medis departemen pengobatan neonatal di Wuhan Children’s Hospital.
Lingkong menuturkan, ini merupakan kasus kedua yang melibatkan bayi baru lahir. Namun masih belum jelas apakah virus corona pada bayi karena tertular dari ibunya yang positif coronavirus atau dari pengasuh keluarga yang juga positif coronavirus.
"Bagaimana pun, ini ada dua bukti bahwa bayi juga berisiko tertular virus corona," ujarnya, dikutip Foxnews.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Virus berkembang dengan cepat
Sebelumnya banyak foto beredar tentang para dokter yang membantu menolong persalinan sesar wanita yang positif virus corona di Rumah Sakit Harbin Sixth People, Heilongjiang. Sebelum didiagnosis positif corona, wanita ini mengaku telah kontak dengan saudaranya yang baru kembali dari Wuhan. Saat lahir, bayinya sehat dan masih negatif virus corona.
"Penyebaran virus corona diketahui melalui cairan dari saluran napas, tapi laporan terbaru mengungkapkan adanya kemungkinan penyebaran melalui saluran pencernaan, terutama tinja dan mulut," ungkap Lingkong.
Para ilmuwan dari Renmin Hospital of Wuhan University dan Wuhan Institute of Virology of the Chinese Academy of Science menemukan 'material genetik virus' pada sampel tinja dan dinding dubur pasien.
Hingga Rabu (5/2/2020), kasus coronavirus terus bertambah dengan sangat cepat di China, hampir 3.700 tambahan kasus dan 73 kematian terbaru (total kematian 563 orang). Pemerintah China mengungkapkan Kamis pagi dengan total kasus di China mencapai 28.000 lebih, dan lebih dari 3.800 diantaranya dalam keadaan kritis.
Advertisement