Liputan6.com, Jakarta Nama dokter mata Li Wenliang menjadi populer usai kisahnya yang memperingatkan rekan-rekannya terhadap wabah mirip SARS yang sekarang dikenal dengan novel coronavirus atau virus corona tersebar di masyarakat. Namun, pada Jumat pagi waktu setempat, dia meninggal dunia.
Dokter 34 tahun di Wuhan ini meninggal usai terinfeksi virus corona dari pasien glaukoma yang dirawatnya, sebelum penyakit ini menghebohkan dunia.
Baca Juga
Dokter di Papua Jadi Korban Kekerasan Oknum Pejabat, PB IDI Minta Aparat Kepolisian Tindak Pelaku Sesuai Ketentuan
Dilempar dan Dipukul oleh Oknum Pejabat Papua, Dokter di RSUD Lukas Enembe Alami Patah Tulang
The Changcuters Kini Minta Riders Dokter Tiap Kali Konser Usai Insiden Tria Pingsan di Panggung
Dikutip dari The Guardian pada Jumat (7/2/2020), kabar ini diungkapkan oleh surat kabar yang dikendalikan oleh Partai Komunis, Global Times. Namun sebelumnya, kabar soal kondisi kesehatan Li sempat tak jelas.
Advertisement
"Kami sangat menyesali dan berduka atas kematian ini," kata rumah sakit pusat Wuhan dalam sebuah pernyataan singkat di media sosial mereka.
Usai didiagnosis pada bulan Januari lalu, masyarakat Tiongkok memuji apa yang dilakukan dokter Li meski dibungkam. Dilaporkan oleh CBS News, otoritas setempat juga menyatakan permintaan maafnya karena telah memintanya untuk diam.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Sempat Dibungkam Otoritas Kesehatan
Sebelum terinfeksi, Li sempat memperingatkan teman-temannya di grup alumni sekolah kedokteran soal potensi infeksi novel coronavirus ketika penyakit itu baru menginfeksi tujuh orang. Kala itu, pemerintah masih menyebutnya sebagai penyakit mirip SARS.
"Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman sekelas di universitas untuk berhati-hati," kata dokter 34 tahun itu dalam pesannya yang dikirim pada 30 Desember lalu.
Usai pesannya viral, Komisi Kesehatan kota Wuhan memperingatkan bahwa setiap organisasi atau individu tidak diizinkan untuk memberikan informasi terkait perawatan kepada publik tanpa izin.
BBC News melaporkan, tak lama kemudian, otoritas setempat mendatangi dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Wuhan itu. Mereka menyatakan bahwa Li telah mengganggu ketertiban sosial. Dia pun diberikan sebuah surat peringatan.
"Kami dengan tegas memperingatkan Anda: Jika Anda tetap keras kepala dengan kekurang ajaran seperti itu dan melanjutkan kegiatan ilegal ini, Anda akan dibawa ke pengadilan, apakah itu bisa dipahami?" tulis surat yang akhirnya ditandatangani Li itu, dikutip dari CBS News.
Namun, peringatan Li menjadi kenyataan bahkan menyebar ke seluruh dunia. Pemerintah kota Wuhan akhirnya mengungkapkan soal wabah tersebut dan melaporkannya ke World Health Organization.
Advertisement