Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Idealnya, Seberapa Sering Harus Berhubungan Seks?

Jika ingin merasa bahagia bersama pasangan, inilah idealnya sesering apa pasangan dalam melakukan seks.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang percaya bahwa lebih sering melakukan seks sama dengan kebahagiaan yang lebih besar bersama pasangan.

Namun dilansir dari Today pada Senin (10/1/2020), sebuah penelitian menemukan bahwa ada sesuatu yang ajaib ketika berhubungan seks di antara pasangan yang berkomitmen melakukannya seminggu sekali.

"Berhubungan seks lebih dari sering dari itu tidak membuat kita lebih bahagia," kata psikolog sosial di University of Toronto-Mississauga, Amy Muise.

Ia menambahkan juga jika seks dilakukan kurang dari itu, kebahagiaan akan menurun.

"Seminggu sekali memang masuk akal karena saya pikir banyak orang yang masih melihat ini sebagai melakukan hubungan seks biasa," kata Muise.

Muise dan rekan-rekannya menggunakan data lebih dari 30.000 orang Amerika untuk melihat hubungan antara kebahagiaan dan frekuensi seksual. Dalam penelitian yang dilakukan, hasilnya sama untuk pria dan wanita, muda dan tua, hubungan yang berumur panjang dan pendek, yaitu seminggu sekali.

Seks mingguan, kata peneliti senior di Kinsey Institute, Helen Fisher, mempengaruhi tiga sistem otak yang berbeda, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan hubungan.

"Berhubungan seks meningkatkan testosteron yang akan menopang dorongan seksual kita," kata Fisher.

Fisher menambahkan, setiap stimulaasi alat kelamin akan mendorong sistem dopamin, yang akan mengarap pada perasaan cinta yang romantis. Orgasme merangsang produksi oksitosin, yang menciptakan perasaan keterikatan mendalam.

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Semakin sering, semakin bahagia?

"Satu hal yang tidak dibahas dalam penelitian ini adalah apakah orang yang berhubungan seks lebih sedikit akan lebih bahagia jika meningkatkan frekuensi seksnya," ujar psikiater di New York-Presbyterian dan Weill Cornell Medicine, Dr. Gail Saltz.

Ia juga menambahkan bahwa ada sesuatu yang tidak dilihat oleh para peneliti adalah mengambil orang-orang yang tidak bahagia bersama pasangan dan mengarahkan mereka untuk melakukan seks yang lebih sering, mereka juga akan lebih bahagia atau tidak.

Meskipun begitu, Fisher mengatakan jika berhubungan seks mingguan tidak dapat dilakukan, buat jadwal lainnya.

Penulis : Vina Muthi A.