Sukses

Ini Alasan Indro Warkop Didaulat Menjadi Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru

Hal yang melatarbelakangi Indro Warkop menjadi Duta Gerakan Nasional IPKP adalah karena hidupnya yang dikelilingi oleh kanker.

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bekerja bersama Cancer Information and Support Center (CISC), menjadikan Indro Warkop sebagai Duta Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru (IPKP). Hal ini dilakukan sebagai langkah yang dicanangkan untuk menurunkan prevalensi kanker paru di Indonesia.

Hal yang melatarbelakangi Indro Warkop menjadi Duta Gerakan Nasional IPKP adalah karena hidupnya yang dikelilingi oleh kanker.

“Mas Kasino meninggal karena brain cancer, dan meninggal tahun 1997, istri mas Dono 2 tahun berikutnya terkena kanker payudara, tahun 2001 mas Dono kanker paru,” jelasnya saat ditemui di Hongkong Cafe Menteng pada Selasa (11/02/2020).

Selain kehilangan rekan beradu acting, Indro Warkop juga kehilangan mertua serta istrinya yang lagi-lagi terkena kanker.

“Kemudian tahun 2004, mertua saya terkena kelenjar air liur. Kanker kelenjar air liur, dan akhirnya tahun 2018 istri saya meninggal karena kanker paru,” katanya.

Indro Warkop menuturkan alasan yang memotivasinya menjadi Duta Gerakan Nasional ini, bahwa kanker bukanlah suatu hal yang perlu untuk ditakuti, tapi perlu untuk dikenali.

 

Simak Video Menarik Berikut:

2 dari 2 halaman

Yayasan Pita Kuning

Dengan mengenali faktor risiko kanker, seseorang bisa memeriksakan diri segera, dan dengan pesatnya ilmu kedokteran tidak menutup kemungkinan untuk dapat sembuh.

“Buat kami, mereka adalah pejuang kanker, mereka adalah orang yang hebat. Buat pejuang kanker semuanya, jangan pernah takut, yang ditakuti kan sebenarnya kematian, selalu kematian,” ucapnya.

Diketahui,  sebelum meninggal, Nita Octobijanthy (istri Indro Warkop) sudah memasuki stadium lanjut, dan dia menyadari bahwa pengobatan yang dilakukan sudah agak terlambat. Meskipun begitu, pria kelahiran 8 Mei 1958 ini memaparkan bahwa setidaknya saat ini dia telah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan dukungan sekaligus awareness dalam rangka pencegahan bahaya kanker sebagai duta gerakan nasional IPKP.

Indro Warkop memang dapat dikatakan akrab pada dunia sosial, terbukti dengan Yayasan Pita Kuning bersama dengan Pandji Pragiwaksono sebagai salah satu pendirinya sejak 2007 silam.

Mereka merawat anak tidak mampu yang menderita kanker dengan membayarkan BPJSnya, serta hal diluar itu jika perlu. “Karena biasanya anak-anak yang tidak mampu itu, tidak sekolah,” kata Indro.

Dia memaparkan usahanya untuk sebagai duta gerakan nasional IPKP ini bukan untuk menanggulangi, tetapi lebih kepada awareness yang harus terintegrasi dengan pemerintah, masyarakat, dan dunia kedokteran.

“Dan ini benar-benar harus usaha yang masif,” kata Indro.

 

Penulis: Lorenza Ferary