Liputan6.com, Jakarta Pada dasarnya, seks cukup sederhana. Ini adalah serangkain perilaku yang dibebankan secara erotis. Tingkat lainnya, seks merupakan pintu gerbang ke kerinduan manusia yang terdalam untuk koneksi, pelarian, kesenangan, validasi, dan kekuasaan.
Namun, dilansir dari Psychology Today pada Rabu (12/2/2020), kebanyakan orang telah menginternalisasikan pesan bahwa seks itu buruk, kotor, salah, berdosa, atau berbahaya.
Baca Juga
Perlu juga untuk menyerap serangkaian pesan yang bermaksud baik untuk mendorong kepercayaan diri ketika di kamar tidur.Â
Advertisement
Jika kamu menginginkan kepercayaan diri yang lebih besar di kamar tidur, mulai bersimpati terhadap sendiri terlebih dahulu. Hubungan intim kita adalah wadah yang kuat untuk pertumbuhan dan penyembuhan jika kita berkomitmen untuk mempraktikkan kesadaran diri.
Kesadaran diri seksual mengharuskan kita untuk beralih dari pengalaman seksualitas luar ke dalam. Itu juga dapat menenangkan kebisingan sehingga kita dapat menumbuhkan pemahaman yang mendalam dan merasa dekat.
Masing-masing dari kita pantas mendapatkan pengalaman kepercayaan diri erotis yang terbentuk langsung dari dalam diri.
"Itulah sebabnya perjalanan menuju kepercayaan diri erotis harus didorong oleh simpati terhadap diri sendiri yang kuat," kata profesor pengembangan manusia dan budaya, departemen pendidikan psikologi di University of Texas, Dr. kristin Neff.
Â
Simak video menarik berikut ini:
Aspek-aspek dalam bersimpati terhadap diri sendiri
1. Kebaikan diri
Ini dikaitkan dengan cara kita berhubungan dengan orang sekitar.Â
2. Kemanusiaan yang sama
Memahami bahwa kita jauh dari kesendirian dalam perjuangan dan rasa tidak aman buat diri kita sendiri.
3. Kesadaran penuh
Kita harus menumbuhkan kesadaran tanpa penilaian. Simpati merupakan komitmen berkelanjutan untuk memaafkan diri sendiri karena tidak mengetahui semuanya dan karena menjadi manusia yang tidak sempurna.
"Itu prasyarat untuk bisa melakukan seks yang hebat," ucap Neff.
Seks di kehidupan nyata jauh dari apa yang kita lihat di film.
Simpati terhadap diri sendiri membantu kita menghadapinya dengan humor dan kesenangan, sehingga sebuah kesalahan ketika berhubungan seks tidak menjadikan kita merasa malu.
"Itu juga agar menjadikan satu sama lain terhubung, bukan malah mengalami keputusasaan," ujar asisten profesor klinis di Northwestern's University Master of Science in Marriage and Family Therapy program, Alexandra Solomon, Ph.D.
Kita juga bisa mengetahui sejauh mana kita dapat mengambil risiko di kamar tidur untuk meminta apa yang kita butuhkan juga untuk pengalaman dari memberi dan menerima kesenangan.
Bersimpati pada diri sendiri membantu untuk menciptakan keintiman dengan pasangan.
Kepercayaan diri erotis yang diciptakan dari dalam diri adalah kesediaan untuk membiarkan diri kita dilihat sepenuhnya.
Tidak ada kata terlambat untuk bersimpati pada diri sendiri untuk membangun kepercayaan diri dalam berhubungan seks di kamar tidur.
Advertisement
Latihan untuk dapat memulainya
Berbicara dengan diri sendiri
Lakukan dialog batin setiap harinya. Mulailah untuk memperhatikan bagaimana kamu berbicara dengan diri sendiri ketika sedang berhubungan seks.
Apakah kamu mengkritik diri sendiri tentang bagaimana tubuhmu terlihat? Apakah kamu menekan diri untuk tetap ereksi? Apakah kamu menekan diri untuk mengalami orgasme dengan cepat, perlahan, diam-diam, atau dengan keras?
Kegelisahan semacam itu yang berbanding terbalik dengan sifat simpati pada diri sendiri.
"Berlatihlah untuk memperhatikan diri ketika pikiran semacam itu muncul dan katakan bahwa kamu akan baik-baik saja dan juga aman," kata Solomon.
Kesadaran penuh saat di kasur
Peneliti seksualitas di Kanada, Dr. Lori Brotto menemukan bahwa mengajar keterampilan terhadap kewaspadaan wanita membantu mereka merasa lebih berhak atas kenikmatan seksual.
"Itu juga lebih mungkin mengalami orgasme," kata Brotto.
Bicara dengan pasangan tentang seks
Berbicara dengan pasangan mengenai seks dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan membangun kepercayaan.
"Faktanya, pasangan yang saling terbuka tentang kehidupan seks, mereka memiliki lebih banyak seks dan juga melakukannya lebih baik.
Kehadiran dan kepercayaan emosional adalah perangsang seksual yang paling ampuh.
Penulis : Vina Muthi A.