Sukses

Kemkes: WN China Tertular Virus Corona di Shanghai, Bukan di Bali

WN China yang terkonfirmasi positif virus corona bernama Jin, yang datang ke Bali pada 22 Januari 2020 dan pulang pada 28 Januari 2020.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menanggapi soal warga negara China yang terjangkit virus corona atau COVID-19 (corona virus disease 19) setelah pulang berlibur dari Bali pada akhir Januari 2020.

WN China yang terkonfirmasi positif virus corona bernama Jin, yang datang ke Bali pada 22 Januari 2020 dan pulang pada 28 Januari 2020.

Menurut Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Achmad Yurianto, Jin datang ke Indonesia melalui penerbangan Wuhan-Bali dan kembali ke negaranya melalui Bali-Shanghai dengan Garuda Indonesia.

"Karena data yang masuk cuma menyebut Jin, saya sisir dari 12 Januari sampai 28 Januari," kata Yurianto kepada wartawan melalui sambungan video di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Kamis, 13 Februari 2020.

Tindak lanjut yang dilakukan Kemenkes RI dengan mengonfirmasi langsung ke pihak maskapai. Dari maskapai yang disebutkan, ada penumpang atas nama Jin hanya ada dua orang, yaitu dewasa dan anak.

"Lalu kita konfirmasi kembalinya dengan Garuda dari Bali-Shanghai pada 28 Januari, ada enam orang bernama Jin. Tapi mulai kita analisa pada dua orang tadi yang penerbangan awal," katanya.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Analisa data

Selanjutnya, Kemenkes RI melakukan kajian analisa data di Bali sampai tanggal tersebut. "Kita sudah menerima spesimen pemeriksaan virus sebanyak 12 orang dari Bali. Di mana 14 orang ini dua WNI dan 12 WNA, semua hasilnya negatif," Yuri menjelaskan.

Kemudian, Kemenkes pun mencoba mencari data kegiatan Jin di Shanghai pada 28 Januari 2020. Mulai dari turun pesawat sampai naik taksi. Sehingga, menurut Yuri, sangat-sangat mungkin penularan virus corona terjasi saat Jin berada di sana.

"Oleh karena itu ada dua alternarif kemungkinan penularannya. Terakhir kita mencoba melacak di imigrasi sepanjang dia (Jin) di Indonesia, dia ke mana saja, setelah identitasnya ketemu, kita melacak hotelnya," katanya.