Liputan6.com, Jakarta Infeksi virus corona atau COVID-19 tidak hanya membuat masyarakat dunia was-was akan dirinya sendiri, namun juga pada hewan peliharaannya. Beberapa warga Tiongkok dilaporkan juga memakaikan masker pada hewan seperti kucing dan anjing.
Dalam beberapa foto yang beredar di internet, beberapa warga membuat masker khusus untuk kucing mereka yang menutupi wajah hewan tersebut dan menyisakan bagian mata saja.
Baca Juga
Dikutip dari Fox News pada Senin (17/2/2020), tren tersebut muncul usai Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan virus corona bisa berdampak pada hewan seperti anjing dan kucing. Beberapa orang percaya, dari hewan tersebut, manusia pun bisa ikut tertular.
Advertisement
Walau begitu, World Health Organization (WHO) dalam laman resminya menyatakan bahwa belum ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing dan kucing bisa terinfeksi dengan virus corona strain baru ini.
"Namun, selalu ide yang baik untuk mencuci tangan dengan sabun dan air setelah berkontak dengan hewan peliharaan. Ini melindungi Anda terhadap berbagai bakteri yang umum seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia," tulis WHO dalam laman resminya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Tidak Semua Virus Corona di Hewan Menular pada Manusia
UC Davis School of Veterinary Medicine juga menyatakan bahwa virus corona secara umum muncul di setiap spesies hewan, manusia, dan sering terkait dengan infeksi usus serta pernapasan yang tidak jelas atau sementara.
"Mereka cenderung sangat spesifik dalam sebuah spesies dan penularan lintas spesies jarang terjadi," tulis US Davis School.
Kepada Health Liputan6.com beberapa waktu yang lalu, peneliti senior pada Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor, Joko Pamungkas mengatakan bahwa seseorang tidak bisa menggeneralisasikan bahwa ketika ada virus corona di hewan seperti kucing dan anjing, mereka bisa menginfeksi manusia.
Joko mengatakan, penyakit zoonotik bisa menular dari hewan ke manusia, apabila ada kemiripan reseptor (bagian permukaan sel yang menangkap virus) antara hewan dan manusia terhadap satu patogen.
"Tidak kemudian seperti rabies dari anjing ke manusia. Itu karena memang ada reseptor yang mirip, yang serupa, baik di anjing maupun manusia, terhadap virus tersebut," kata Joko di Jakarta.
Dikutip dari Asia One, Society for the Prevention of Cruelty to Animals Singapore tidak merekomendasikan orang untuk memakaikan masker pada hewan peliharaan mereka. Hal ini karena bisa membuat mereka tidak nyaman, serta mengalami masalah kesehatan karena panas.
Advertisement