Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kentut Saat Berhubungan Seks, Cek Penyebabnya

Jika Anda pernah mengalami kentut saat berhubungan seks, ada penjelasannya mengapa itu bisa terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Kentut saat berhubungan seks bisa menjadi salah satu hal yang memalukan dalam hidup bagi beberapa orang.

Seks seharusnya terasa intim dan panas dengan cara yang baik, juga tidak terganggu dengan suara atau aroma kentut. Namun, kenyataannya banyak juga yang kentut di tengah hubungan seksual.

Ada penjelasan mengapa seseorang ingin kentut saat berhubungan seks. Anda juga tak perlu merasa khawatir,ada cara mencegah agar hubungan intim terbebas dari gangguan suara dan aroma kentut.

Pada dasarnya, kentut merupakan refleks tubuh, tetapi juga dapat dipicu ketika dorongan datang untuk mengeluarkan angin tersebut, dilansir dari Women's Health, Senin, (17/2/2020).

"Vagina dan dubur letaknya bersebelahan. Jadi, ketika Anda mengangkan otot saat berhubungan seks, dubur mungkin dapat menahan gas seperti biasanya," kata dokter ob-gyn di California, Kelly O. Elmore.

Ia menambahkan, gerakan penetrasi juga dapat meningkatkan tekanan ini di dekat bokong dan mendorong udara keluar yang menghasilkan sebuah tiupan.

Jadi, kentut saat berhubungan seks pada dasarnya kentut vagina (queefing)?

Kentut vagina hanyalah hasil dari kantung udara yang terperangkap dan didorong keluar melalui vagina. Di sisi lain, mengeluarkan gas melalui bokong disebabkan oleh udara yang masuk secera berlebihan atau oleh bakteri yang bekerja keras mencerna makanan.

Karena pencernaan tidak berhenti saat berhubungan seks, itu berpotensi membiarkannya keluar kapan saja, bahkan di waktu yang tidak tepat.

"Jika Anda memiliki banyak gas sebelum berhubungan seks, Anda mungkin akan buang gas saat berhubungan seks," ujar dokter ob-gyn di California.

Ia menyarankan, jika Anda tahu akan berhubungan seks, cobalah untuk sebelumnya menghindari makanan yang sulit dicerna dan menyebabkan kembung, seperti gluten, kacang, susu, dan sayuran silangan (brokoli, kembang kol).

Meski itu sama sehatnya dengan sayuran, mereka mengandung pati (amilum) yang tidak bisa dipecah dan dicerna oleh tubuh kita. Ketika mereka tidak bisa berhenti, mereka menghasilkan gas, kata asisten profesor klinis di Touro College of Medicine, Niket Sonpal, MD.

Hindari juga beberapa minuman yang dapat meningkatkan jumlah gas dalam tubuh. Minuman itu ialah minuman berkarbonasi. Dr. Elmore juga merekomendasikan untuk tidaka meminum teh jahe atau peppermint sebelum semuanya mulai panas dan terasa  berat.

Tidak ada periode waktu yang secara khusus dinyatakan untuk menunggu sebelum melakukan hubungan intim setelah makan. Anda harus bereksperimen dengan apa yang Anda makan dan apa cara terbaik untuk meredakan masalah kentut.

Simak video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Apakah posisi seks tertentu mempengaruhi?

Untuk berhubungan seks vaginal, Anda lebih cenderung kentut dalam posisi yang meniru posisi janin (seperti variasi sendok) dan gaya doggy.

Gerakan lain dimana pasangan menekan perut atau melibatkan Anda untuk mendorong kaki ke perut juga akan menyebabkan hal itu terjadi.

Dr Sonpal mengatakan, "Itu karena akan menyebabkan kompresi usus kecil dan besar yang berpotensi memungkinkan udara keluar."

Cara mengatasi kentut saat berhubungan seks

"Jika itu terjadi, akui saja dan lanjutkan bercinta," ujar Dr. Elmore.

Bagaimanapun, kata Dr. Elmore, pertanda hubungan yang sehat adalah pasangan yang selalu bisa membicarakan apa saja.

Daripada menghabiskan waktu untuk fokus pada apakah Anda akan kentut atau tidak, lebih baik jangan terlalu mengkhawatirkannya. Ini bukan suatu masalah yang besar.

 

Penulis : Vina Muthi A.