Liputan6.com, Jakarta Menurut keterangan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan juga menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker di antara wanita.
Ahli Bedah Onkologi & Staf Divisi Bedah Onkologi RS. Dharmais, serta Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedan Onkologi Indonesia (PERABOI), Dr. Walta Gautama ST, SpB(K) Onk dalam acara media gathering di Jakarta, Selasa, (18/2/2020) pun juga menyatakan bahwa hingga saat ini kanker payudara menempati urutan tertinggi dalam kasus kanker pada wanita, baik di dunia maupun di Indonesia.
Kira-kira, kata Ketua PERABOI, terdapat kurang lebih 1.200 kasus kanker payudara per tahun.
Advertisement
Dokter Walta menambahkan, “Sekitar 70 hingga 65 persen sebagian besar termasuk kasus advance yaitu kasus yang sudah sampai pada stadium 3 dan 4.”.
“Dimana stadium 4 itu ada penyebaran atau metastasis,” kata dr Walta.
Walta menambahkan, bahwa itu juga memberikan masalah buat hampir sebagian besar negara bagaimana menangani ledakan pada kasus kanker payudara.
Namun, saat ini bagi para pasien kanker payudara dapat mengatasinya dengan penggunaan obat biosimilar.
Obat biosimilar adalah obat-obatan biologic yang mempunyai kemiripan struktur dan manfaat yang hampir sama dengan obat yang sebelumnya sudah ada dipasaran. Obat ini sangat mirip baik bentuk dan kegunaannya seperti obat original, seperti Trastuzumab.
Keterangan dari dokter Walta bahwa obat biosimiliar memiliki tujuan agar menjadi pilihan obat pengobatan kanker payudara yang tidak mahal.
“Untuk supaya jangkauan yg mendapatkan obat jadi lebih banyak,” dokter Walta menambahkan.
Meskipun begitu, obat similar tidak dapat bekerja sendiri dan harus diimbangi dengan kemotetapi. Biasanya itu diberikan selama setahun, tetapi kemoterapi hanya diberikan 6 sampai 8 kali, kata Ketua PERABOI.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Kanker payudara dapat dicegah dengan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri. Simak video ini untuk tahu caranya.
Bentuk dan cara pengaplikasiannya
Obat biolsimilar terbuat dari berbagai macam bahan-bahan alami.
Dikatakan oleh perencana strategis Indofarma, Yasser Arafat, obat biosimilar itu sendiri pada dasarnya dalam bentuk serbuk. Pengaplikasiannya pun serbuk itu kemudian dimasukkan ke dalam infus pada pasien kanker payudara.
“Dan sampai saat ini belum bisa (diminum secara oral) apabila dibentuk tablet,” ujar Yasser.
Penulis : Vina Muthi A.
Advertisement