Sukses

Rajin Olahraga dan Makan Sehat, Kenapa Bisa Kena Serangan Jantung?

Rajin olahraga dan makan sehat tapi kena serangan jantung, kenapa terjadi?

Liputan6.com, Jakarta Kita seringkali kaget, orang yang dikenal rajin olahraga mendadak kena serangan jantung. Padahal, orang yang bersangkutan termasuk sehat dan tidak pernah punya riwayat penyakit parah.

Seperti halnya, almarhum aktor sekaligus suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair (40), yang semasa hidup dikenal gemar olahraga. Golf termasuk olahraga favoritnya. Ia meninggal karena serangan jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito A Damay menerangkan, orang muda yang meninggal karena serangan jantung bisa saja ada penyakit lainnya (yang mungkin tidak terdeteksi).

"Kita tahunya orang itu sehat. Rajin olahraga dan masih muda. Kok tiba-tiba meninggal, dikatakan (serangan) jantung lagi. Tapi bisa juga karena (penyakit) yang lain," terangnya kepada Health Liputan6.com melalui kiriman video yang diunggah Vito di akun YouTube-nya. 

"Kadang orang merasa sehat dan percaya diri, rajin olahraga, dan menjaga pola makan. Sayangnya, tidak pernah periksa kesehatan. Jadi, dia tidak tahu ada masalah yang mengganggu kesehatan jantung, misalnya kolesterol."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kolesterol dan Penyempitan Pembuluh Darah

Seseorang merasa dirinya sudah menerapkan pola makan sehat. Walaupun begitu kolesterol bisa saja dialami secara diam-diam, tanpa ada gejala. 

"Yang namanya kolesterol itu bukan hanya dari pola makan tapi keturunan juga bisa. Orang yang punya kolesterol tinggi tidak selalu karena konsumsi makanan yang tinggi kolesterol atau makanan gorengan," jelas Vito yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten. 

"Pada dasarnya, tubuhnya cenderung membentuk kolesterol tinggi. Dan dia pun enggak tahu itu karena enggak pernah periksa ke dokter. Tipe kolesterol tinggi ini juga enggak ada keluhan. Memangnya kolesterol tinggi ada keluhannya? Ya enggak. Seseorang yang punya kolesterol tinggi dapat membuat plak terbentuk, lantas mengakibatkan penyempitan pembuluh jantung."

Alhasil, potensi serangan jantung bisa terjadi. 

"Nah ini, sebabnya ketika orang enggak pernah merasa medical check up dan tidak periksa dan tidak pernah cek darahnya, apakah ada darah tinggi atau kolesterol tinggi," Vito menjelaskan.

"Atlet terlatih bisa saja hipertensi. Orang yang saya kenal juga ada makan sehat, olahraga rutin, tapi dia perokok berat dan enggak pernah periksa ke dokter. Itu juga ada. Ingat bahwa kondisi kolesterol dan hipertensi serta penyempitan pembuluh jantung bisa terjadi meski seseorang rajin olahraga dan menjaga pola makan sehat."

3 dari 3 halaman

Tidak Pernah Cek Kesehatan

Vito menyarankan, seseorang yang sudah menjalankan pola hidup sehat, baik rajin olahraga maupun makan sehat harus tetap melakukan cek kesehatan. 

"Pola makan sudah sehat, medical check up perlu dilakukan. Apalagi orang yang berusia 40 tahun ke atas," sarannya.

Pemeriksaan irama jantung bisa dilakukan dengan menggunakan EKG (elektrokardiogram), yang dapat dilakukan sejak usia muda.

"Buat orang yang suka olahraga ekstrem dan mau jadi semi atlet, misalnya, ketika ikut maraton dan berenang, dia tiba-tiba kena gangguan iirama jantung dan serangan jantung mendadak," Vito menerangkan.

"Bisa jadi karena kelengahan orang enggak mau periksa kesehatan."