Liputan6.com, Singkawang - Menyiapkan generasi yang unggul tidak dimulai di 1.000 hari pertama kehidupan, tapi semenjak belum menikah.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan, 75 hari sebelum menikah, seorang pria sudah harus mengonsumsi zink agar sperma yang dihasilkan bagus.
Baca Juga
Kisah Cinta Pasangan Musisi Alex Kuple dan Tya Subiakto, Berjodoh Bukan dari Musik tapi Makin Giat Berkarya Setelah Menikah
Bos Amazon Jeff Bezos dan Lauren Sanchez Dilaporkan Akan Menikah di Aspen Sehabis Natal
Monica Street Woman Fighter Umumkan Hamil dan Segera Menikah, Calon Suami Masih Dirahasiakan
Sementara kaum hawa, harus mengonsumsi asam folat setidaknya selama tiga bulan guna menghasilkan sel telur yang berkualitas.
Advertisement
"Kalau kamu minum asam folat dalam siklus tiga bulan, sel telurnya bagus," kata Hasto Wardoyo saat memberikan kuliah umum di Politeknik Kesehatan Pontiana, Jurusan Keperawatan Singkawang, Singkawang, Kalimantan Barat, Senin, 16 Februari 2020.
Â
Wanita Menghasilkan Satu Sel Telur
Menurut Hasto, wanita hanya menghasilkan satu telur dalam sebulan, sedangkan pria mampu menghasilkan jutaan sperma. Ini mengapa susahnya memberikan pria alat kontrasepsi, karena harus mencegah setidaknya 20 juta sperma.
"Kan ada obat dari tiongkok yang di-create untuk membunuh sperma. Ternyata diterapkan di Tiongkok sebagai pil KB laki-laki, sukses. Begitu diminumkan ke orang Indonesia, spermanya tetap hidup. Ternyata sperma orang Indonesia lebih hebat ketimbang sperma dari luar negeri," Hasto bercerita.
Itu juga mengapa alat kontrasepsi untuk pria lebih sedikit ketimbang wanita. Sebab, yang harus dibunuh ada puluhan juta, sementara kalau sel telur hanya satu.
Advertisement