Liputan6.com, Jakarta Glazier James Scott, awalnya menjalani operasi agar kemaluannya bisa ereksi kembali. Namun, prosedur tersebut malah membuat penisnya menegang permanen.
Pria asal Skotlandia itu mengatakan kepada Daily Record bahwa dia sempat menjalani operasi pada pangkal pahanya setelah mengalami cedera serius. Namun, dia tak bisa ereksi setelahnya.
Baca Juga
Beberapa tahun kemudian, ayah 57 tahun itu melakukan operasi lanjutan dengan menempatkan sebuah logam di kemaluannya. Namun, masalah lain muncul.
Advertisement
"Saya sekarang mengalami ereksi permanen dan saya menderita," kata Scott seperti dikutip dari New York Post pada Kamis (20/2/2020).
"Saya tidak bisa membiarkan apa pun untuk menyentuhnya. Saya bahkan tidak bisa memakai pakaian. Ini mimpi buruk."Â
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Malu Bertemu Putrinya
Scott mengatakan dia sempat diberitahu bahwa akan mengalami perasaan sakit usai mendapatkan operasi. "Saya diberitahu akan sakit sekitar enam sampai delapan minggu setelahnya, tetapi saya tidak pernah mengharapkan hal seperti ini," kata pria asal Glasgow ini seperti dikutip dari LAD Bible.
Kondisi ini membuatnya tidak bisa meninggalkan rumahnya karena merasa sakit apabila menggunakan celana. Dia bahkan terlalu malu untuk bertemu putrinya yang berusia sembilan tahun saat anaknya datang berkunjung.
Scott mengklaim bahwa dokternya menolak untuk mengirim tenaga kesehatan ke rumahnya. Menurutnya, mereka mengaku tidak memiliki tenaga kesehatan pria.
"Pasti dokter pria dan wanita memeriksa pasien dari lawan jenis setiap hari," kata Scott.
Juru bicara Tollcross Medican Center menyatakan bahwa mereka sulit untuk berkomentar lebih lanjut terhadap kasus tersebut. Hal ini demi menjaga kerahasiaan pasien.
"Secara umum, komplikasi pasca-operasi yang parah sebaiknya dirawat dengan baik oleh spesialis di rumah sakit," kata juru bicara Tollcross Medican Center.
Advertisement