Liputan6.com, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan tengah merawat tiga pasien dalam pengawasan dengan gejala mirip COVID-19. Ketiga pasien tersebut menjalani perawatan di ruang isolasi khusus Kemuning.
Seluruh pasien tersebut tiba ke RSHS secara bertahap yaitu pada Kamis, 20 Februari dan Jumat, 21 Februari 2020.
Baca Juga
Menurut juru bicara RSHS Bandung Renny Meysuburiyani, seluruh pasien itu tiba di rumah sakit yang bertanggung jawab langsung ke Kementerian Kesehatan tidak melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Melainkan sebut Renny, langsung ke ruang isolasi khusus Kemuning.
Advertisement
“Kalau hari kemarin (Sabtu, 22/02/2020), saya dapat kabarnya itu ada tiga orang. Satu masuk tanggal 20 Febuari, yang dua orang masuk tanggal 21. Cuma, saya tidak tahu puskemas mana saja atau rumah sakit mana saja. Nah, itu yang saya belum tahu,” kata Renny saat dihubungi melalui telepon, Bandung, Minggu (23/2/2020).
Renny mengaku keberadaan seluruh pasien dengan gejala mirip COVID-19 tersebut harus dikonfirmasi kembali, apakah hanya dilakukan observasi atau dirawat inap secara medis. Renny menyatakan hanya satu pasien perempuan yang diketahui dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Saksikan juga video berikut ini:
Riwayat Perjalanan ke Negara-Negara Terdampak COVID-19
Berdasarkan informasi yang diterima oleh Liputan6.com, pasien perempuan dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut memiliki riwayat perjalanan dari negara yang terpapar COVID-19 yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura. Sedangkan diagnosis awal, hasil rotgen dari puskesmas yang merujuk ke RSHS, pasien tersebut mengalami gejala pneunomonia dan mirip COVID-19.
“Nah, itu harus dikonfirmasi lagi ke dokter yang menanganinya. Karena soal medis harus dikeluarkan oleh yang berwenang. Sehingga secara rinci dapat dijelaskan,” ucap Renny.
Sementara itu dua pasien lagi belum diketahui asal usulnya. Mengingat masih dalam observasi dan belum terkonfirmasi keberadaannya.
Sampai bulan Februari 2020 ini, RSHS telah merawat lima pasien daam pegawasan khusus COVID-19. Rumah sakit itu menjadi rujukan penyakit infeksi menular khusus dari berbagai daerah di Jawa Barat. (Arie Nugraha)
Advertisement