Sukses

Akibat Kelangkaan, Warga Hongkong Buat Masker Sendiri Cegah Virus Corona

Maraknya virus corona yang menjangkit dunia menyebabkan kelangkaan dan meroketnya harga penjualan masker. Akibatnya, warga Hongkong sudah mulai membuat masker DIY.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya virus Corona yang menjangkiti manusia menyebabkan kelangkaan dan meroketnya harga penjualan masker. Akibat dari kejadian ini, tak ulung banyak oknum yang memanfaatkan masyarakat untuk menipu.

Setidaknya empat orang ditangkap karena diduga terlibat dalam penipuan online akibat virus Corona. Mereka adalah seorang wanita, dua orang pria, dan seorang anak berusia 15 tahun yang mengiklankan masker di jejaring belanja online, seperti di Gumtree, Facebook Marketplace, Carousell, WhatsApp, dan Telegram. 

Dilansir dari Channel News Asia, polisi mengatakan keempat tersangka telah menerima banyak laporan pada 2 Januari dan 19 Februari dari para korban yang telah ditipu setelah membayar masker melalui online. 

"Penjual tidak bisa dihubungi setelah pembayaran melalui transfer bank," kata polisi dalam rilis media. 

Dengan kelangkaan dan penipuan yang terjadi, warga Hongkong mulai membuat sendiri masker dengan perusahaan produksi dan para penjahit yang membuat masker-masker tersebut dengan mesin jahit.

 

Simak Video Menarik Berikut:

2 dari 2 halaman

Membuat Masker sendiri

Judy, salah satu warga Hongkong berusia 73 tahun yang berbelanja di distrik Wanchai, terlihat mengenakan masker buatan sendiri.

"Saya menemukan bahan-saputangan, dan beberapa kain non-anyaman, saya menggabungkannya, dan menggunakan beberapa kawat elastis untuk bagian atas masker," katanya kepada AFP.

Selain itu, seorang penjahit, Elase Wong, mengaku telah memberikan desain jahit pada masker buatannya.

"Beberapa orang tidak bisa membeli masker apa pun... Jadi, jika mereka bisa membuatnya sendiri, itu akan bagus," katanya. Dia melanjutkan, "Saya harap semua orang bisa mencapai swasembada."

Seorang sutradara film, Tong melakukan riset dan menyadari bahwa masker tidak terlalu sulit dibuat. "Mengapa orang harus menanggung biaya tinggi seperti itu? Karena tidak ada jalur produksi di Hong Kong," katanya.

Dengan bantuan seorang investor, dia berhasil mengimpor mesin dari India, dan saat dalam tahap pengujian, mesin tersebut akan menghasilkan 60 hingga 80 masker bedah per menit.

Tong mengatakan topeng akan dijual online seharga HK $1 hingga HK $2 (sekitar Rp. 1.700 sampai Rp. 3.500) terbatas satu kotak per orang.

Administrasi kepala eksekutif Carrie Lam mengatakan mereka akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengamankan pasokan masker wajah di tengah kelangkan.

 

 

Penulis: Lorenza Ferary