Sukses

Satu Pria Positif Virus Corona, Seribu Orang Dikarantina dalam Hotel di Spanyol

Sekitar seribu orang dalam sebuah hotel di Tenerife, Spanyol harus dikarantina usai seorang pria dikonfirmasi terinfeksi virus corona COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 1.000 orang di sebuah Hotel H10 Costa Adeje Palace di Tenerife, Canary Island, Spanyol diisolasi usai adanya temuan positif virus corona COVID-19. Pemerintah setempat telah mengonfirmasi hal tersebut.

"Pada sore atau malam, kami mengaktifkan protokol untuk kasus yang diduga virus corona pada turis Italia di selatan Tenerife," kata Presiden Canary Island Angel Victor Torres di Twitter, seperti dikutip dari Brussels Times, Rabu (26/2/2020).

Victor Torres mengatakan bahwa tes pertama menunjukkan hasil positif. Namun, mereka masih akan melanjutkan tes kedua di Madrid. Selain itu, pasien telah ditempatkan di ruang isolasi.

Media setempat menyatakan bahwa pasien adalah seorang pria 69 tahun dari Lombardy, Italia. The Guardian melaporkan bahwa pria ini adalah seorang dokter yang jatuh sakit pada Senin awal pekan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Minta Para Tamu Tetap di Kamar

Keesokan harinya, sang istri juga dinyatakan positif. Keduanya diperkirakan menghabiskan enam hari di hotel bintang empat yang terletak di pinggir laut tersebut.

Hotel tersebut telah dijaga oleh petugas kepolisian yang menggunakan masker. Mereka juga mendirikan penghalang yang dipasang ratusan meter dari pintu utama. Dikabarkan, mereka juga menolak memberikan keterangan kepada awak media.

Pihak hotel juga telah meminta para tamu untuk tetap tinggal di kamarnya usai diagnosis virus corona.

"Hotel H10 telah menerapkan semua rekomendasi kesehatan dan operasional dari otoritas kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan karyawan," tulis pernyataan hotel tersebut.

Mereka juga menyatakan akan menyediakan perawatan dan kebutuhan yang diperlukan para pelanggan dan staf sebaik mungkin.

Seorang tamu asal Inggris, yang ikut dikarantina mengatakan pada Reuters, bahwa mereka kurang mendapatkan informasi. Meski mereka diizinkan untuk sarapan di restoran hotel namun belum ada pemberitahuan lain.

"Kami tidak menerima informasi apa pun," kata pria itu. Dia juga mengungkapkan belum mendapatkan tes untuk virus.