Liputan6.com, Jakarta Demi melancarkan proses observasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, lebih dari 760 personel disiagakan. Mereka terdiri dari Tentara Nasional Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
"Mereka menyiapkan alat kesehatan, sanitasi, hingga dapur umum untuk menampung para WNI ABK (Anak Buah Kapal) World Dream, yang diprediksi akan tiba di Pulau Sebaru Kecil pada Kamis (27/2/2020) sore,” kata Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Advertisement
Melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, 188 orang WNI dijemput KRI Soeharso dari Kapal Pesiar World Dream pada Rabu (26/2/2020) siang. Titik temu (rendezvous) di Teluk Durian, Riau.
Menurut informasi dari Juru Bicara Kepresidenan RI, Fadjroel Rachman, proses evakuasi kemanusiaan dari kapal ke kapal (boat to boat) berlangsung beberapa jam.
Selanjutnya, KRI Soeharso akan berlayar ke pulau lokasi observasi, Pulau Sebaru Kecil. Observasi memakan waktu 14 hari sejak WNI tiba di pulau tak berpenghuni tersebut.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
BNPB Siap Dukung
Kepala BNPB Doni Monardo telah menyatakan, BNPB siap mendukung pemerintah Indonesia dalam rangka pemulangan WNI Kapal World Dream.
“BNPB siap mendukung opsi pemulangan WNI, baik melalui laut maupun udara, sesuai keputusan yang akan dipilih Presiden Joko Widodo” kata Doni saat meninjau KRI Soeharso di Pangkalan Angkatan Laut, Komando Armada II Kawasan Tengah, Surabaya, Kamis (20/2/2020).
Salah satu pertimbangan pemerintah Indonesia memilih Pulau Sebaru Kecil sebagai lokasi observasi WNI terkait virus corona (COVID-19) karena pulau itu kosong dan tak berpenghuni. Sehingga aman untuk lokasi observasi.
Selain itu, Pulau Sebaru Kecil pernah dipakai sebagai tempat rehabilitasi pecandu narkoba. Infrastruktur pendukung pun tersedia.
Advertisement