Sukses

Kuku Gampang Patah? Sering Menggigit Kuku Menjadi Salah Satu Penyebabnya

Banyak penyebab yang memicu kuku mudah patah, cek penyebabnya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi tangan dapat mengungkapkan banyak hal tentang kesehatan seseorang, terutama pada kuku. Sama halnya seperti kulit, kuku dapat mulai kehilangan kelembapan. Itu menyebabkan menjadikannya rapuh, lemah, dan kering.

Dilansir dari Prevention pada Jumat, (28/2/2020), faktanya, apa yang dilihat di permukaan mungkin terlihat baik, tetapi jangan abaikan apabila kuku mulai rapuh. Itu bisa saja penyebabnya dari beberapa hal yang tidak disadari.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan kering yaitu :

Menggigit kuku secara terus menerus

Sering menggigit kuku karena bosan, gugup, atau untuk konsentrasi dapat membuat kuku mudah rapuh dan kering. Buruknya, ternyata itu juga dapat menyebabkan infeksi.

“Air liur yang merupakan enzim pencernaan dan dimaksudkan untuk memecah makanan, melarutkan kuku dan kulit kutikula. Itu semua membuatnya lemah dan rapuh,” kata dokter kulit dari Schweiger Dermatology Group di New York, Rachel Nazarian, MD.

Untuk mengatasinya, jaga kuku selalu rapi dan tidak terlalu panjang yang berpotensi memicu untuk digigit.

Nazarian juga merekomendasikan untuk mencoba perawatan kuku agar termotivasi untuk berhenti dari kebiasaan buruk itu.

Bila gagal, identifikasi pemicu apa yang sebenarnya membuat seseorang tetap melakukan kebiasaan itu. Mengatasi kecemasan pada dasarnya mungkin juga merupakan pendekatan yang baik untuk menghentikan kebiasaan buruk itu.

Kekurangan zat besi

Kuku yang cekung dan tertekan dapat disebabkan oleh kadar zat besi yang rendah, atau anemia.

Ahli dermatologi di Washington DC, Ella Toombs, MD mengatakan, “Zat besi membantu membentuk hemoglobin, sebuah molekul yang mengankut sel-sel darah merah yang diisi dengan oksigen ke matriks kuku.”

Katanya, tanpa itu, seseorang akan mengalami pertumbuhan lambat pada kuku.

Untuk mengatasinya, jika ada kerusakan yang serius pada kuku, itu isyarat untuk berkonsultasi ke dokter untuk tes darah dan untuk mengisi makanan kaya zat besi. Itu seperti daging sapi, bayam, kacang-kacangan, tiram, dan cokelat hitam.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Kekurangan vitamin B tertentu

Seseorang mungkin berpikir bahwa suplemen kecantikan sudah menajadi urutan dalam melakukan perawatan kulit. Namun, ada bukti di balik biotin, vitamin B yang secara luas dipuji sebagai penguat rambut dan kuku.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Cosmetic Dermatology menemukan bahwa mengonsumsi 2,5 mg vitamin B setiap hari dapat meningkatkan kekuatan kuku. Sementara kekurangan protein yag jarang terjadi, jika ujung kuku mengelupas, biotin bisa membantu.

Untuk mengatasinya, jika mungkin program diet seseorang kekurangan makanan kaya biotin, seperti telur, salmon, daging sapi, ubi, dan almond, coba untuk mengonsumsi 2,5 mg biotin sekali sehari untuk mengurangi kerapuhan kuku.

Namun, pastikan unutk berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya.

Mengetik di layar handphone terlalu keras

Mengetik terlalu keras hingga mengeluarkan bunyi juga dapat menjadi pemicu kuku menjadi rusak.

“Jika kuku melakukan kontak dengan keyboard atau layar ponsel berulang kali, itu dapat menyebabkan kuku patah atau mengelupas di bagian pinggirnya,” ujar Toombs.

Untuk mengatasinya, kikir dan potong kuku, sehingga kuku tidak terlalu panjang.

Menggunakan krim tangan hanya di pagi hari

Seseorang harus menggunakan krim tangan setiap setelah mencuci tangan. Air mengeringkan kulit dan jika kuit di bawah kutikula kering, maka matriks kuku juga akan ikut kering.

Itu berarti kuku yang terbentuk akan mudah patah dan retak, kata profesor klinis dermatologi di Mount Sinai, New York, Ellen Marmur, MD.

Untuk mengatasinya, temukan lotion yang menyerap cepat dan oleskan sepanjang hari. Berikan perhatian khusus pada area di atas matriks kuku.

 

3 dari 3 halaman

Terlalu banyak menggunakan hand sanitizer

Sama seperti halnya mencuci tangan apabila sering melakukannya akan menyebabkan kuku mudah rapuh.

“Demikian juga penggunaan hand sanitizer yang berlebihan karena konsentrasi tinggi pengeringan alkoholnya,” ucap dokter kulit di North Carolina, Sheel Desai Solomon, MD.

Untuk mengatasinya, jika seseorang dalam keadaan darurat dan perlu menggunakan pembersih tangan, cobalah untuk menghibdari area sekitar kuku sampai akan mencuci tangan dengan benar.

Namun, juga dapat diimbangi dengan menggunakan krim tangan untuk menjaga kelembaban.

Cat kuku terlalu lama menempel

Semua cat kuku mengandung bahan-bahan pengeringan yang menyerap kelembaban dan efek pengeringan tidak berhenti setelah cat kuku mengeras.

Untuk mengatasinya, Toombs merekomendasikan untuk melepas cat kuku setelah lima hari ketika sebagian besar mulai mengelupas. Kemudian, berikan beberapa waktu sebelum mengecat kuku lagi.

Menghilangkan kutikula

Potongan-potongan kulit di dasar kuku ini pada dasarnya adalah lapisan pelindung antara kuku dan kulit seseorang dari air, bakteri, dan apapun yang tersentuh.

“Memotong kutikula itu seperti menghilangkan manfaatnya. Menjadikannya tidak ada lagi tersisa untuk mencegah air masuk dan menyebabkan infeksi,” kata dokter kulit di New York, Dana Stern, MD.

Untuk mengatasinya, mendorong kembali kutikula setelah mandi dan tidak boleh ada pemotongan.

Penulis : Vina Muthi A.