Sukses

Pulang dari Italia, Pria di Irlandia Positif Virus Corona

Republik Irlandia melaporkan kasus pertama pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Irlandia melaporkan kasus pertama infeksi virus corona COVID-19 di bagian timur negara tersebut. Temuan tersebut telah dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan setempat.

Kepala Petugas Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Irlandia Tony Holohan mengatakan bahwa laporan kasus ini diumumkan pada Sabtu waktu setempat. Pasien yang berjenis kelamin pria ini juga telah mendapatkan perawatan.

Dalam konferensi persnya di Dublin, Holohan mengatakan bahwa pasien tersebut kemungkinan tertular ketika bepergian ke area yang terdampak virus corona di Italia.

"Ini tidak terduga. Kami telah mempersiapkan kemungkinan ini selama berminggu-minggu saat ini," kata Holohan seperti dikutip dari ITV pada Minggu (1/3/2020). Ia menambahkan bahwa protokol kesehatan masyarakat telah dilakukan sejak Januari dan sudah berjalan dengan efektif.

"Layanan kesehatan digunakan dengan baik untuk mengelola penyakit menular serta memiliki langkah-langkah respons yang kuat."

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Lakukan Pelacakan

Dr. John Cuddihy Health Protection Surveillance Centre mengatakan bahwa mereka telah mulai melacak kontak dengan pasien. Namun, terlalu dini untuk mengatakan seberapa banyak orang yang melakukan kontak dengan pria ini.

"Ini adalah sebuah proses dan kami sangat teliti, sehingga akan memakan waktu, tetapi orang-orang yang perlu diberitahu akan diberitahukan," kata Cuddihy seperti dikutip dari RTE. Selain itu, mereka juga akan memberikan saran untuk masyarakat.

Holohan mengatakan bahwa pemerintah segera menggerakkan para dokter sebagai bagian dari upaya untuk identifikasi dan menemukan pasien.

Sementara itu, dia tidak mengungkapkan apakah pasien tersebut berada dalam penerbangan yang sama dengan seorang wanita yang didiagnosis di Irlandia Utara pada awal pekan lalu. Holohan juga tidak akan mengungkapkan tentang riwayat rinci perjalanan pria tersebut, termasuk penggunaan transportasi umum.

Namun, apabila diperlukan, dia akan melacak dan menghubungi orang-orang yang berada di tempat yang sama dengan pasien tersebut. Perlindungan ini dilakukan demi menjaga kerahasiaan pasien.

"Kami tidak menyembunyikan apa pun, tetapi kami memiliki sesuatu untuk dilindungi," kata Holohan.