Liputan6.com, Jakarta Munculnya 2 kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia cukup membuat heboh. Beberapa penjual masker dan hand sanitizer jadi sasaran warga.
Langkah pencegahan virus corona dengan masker memang membantu, tapi sejumlah ahli menilai menjaga imun tubuh sendiri lebih penting.
Baca Juga
Seperti disampaikan Ashley Blake Greenblatt, seorang personal trainer dan pelatih kesehatan bersertifikat di Amerika, mencegah virus dengan tata cara yang tepat seperti mencuci tangan, menutupi mulut ketika bersin atau batuk, serta tinggal di rumah saat sakit memang penting. Namun, Anda juga perlu menjaga pola makan, olahraga, dan memanajemen stres untuk menghindari penyakit apapun.
Advertisement
"Sejumlah herbal bisa menjadi pilihan, seperti kunyit yang sangat baik untuk mengatasi inflamasi. Buah jeruk yang penuh dengan vitamin C yang meningkatkan kekebalan, yang dapat melindungi terhadap kerusakan sel, meningkatkan produksi kolagen, dan memerangi flu," kata Ashley.
"Sayuran hijau seperti kangkung atau brokoli juga merupakan sumber C yang bagus. Yogurt juga kaya protein, probiotik, dan mineral yang dihubungkan untuk meningkatkan dukungan kekebalan tubuh seperti kalium, vitamin B-2, B-12, selenium, dan seng,"Â Ashley menekankan seperti dikutip Inquirer.
Di China sendiri, lebih dari tiga-perempat kasus telah diklasifikasi ringan, yaitu gejalanya hanya demam dan batuk. Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala, lemas, dan beberapa (jarang) diare.
Tingkat fatalitas virus corona ini masih di dua persen, dan rata-rata usia orang yang meninggal di kisaran usia 70 tahun. Artinya, tidak semua yang tertular virus akan meninggal. Orang yang memiliki penyakit dalam dan perokok berisiko tinggi.
Dibandingkan wabah sebelumnya, virus corona atau COVID-19 sebenarnya tidak seberbahaya human coronavirus lain yang telah menyebar bertahun-tahun lalu. Misalnya, tingkat fatalitas MERS 34 persen dan SARS 10 persen.
Â
Tips mencegah virus corona
1. Cuci tangan
Tips paling utama yaitu cuci tangan dengan air bersih dan sabun minimal 20 detik. Kenapa? Virus dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan. Misalnya dari bersin, batuk, kontak dekat dari orang tertular. Kita tidak tahu apa yang orang tertular sentuh. Jadi, jangan menyentuh mata, hidung, mulut Anda sebelum mencuci tangan.
Jangan dulu berjabat tangan, berpelukan, apalagi berciuman. Semua itu dapat mengirimkan virus.
Bagi yang mengalami gejala batuk, diharapkan untuk memakai masker. Dan selalu mencuci tangan setiap habis bersin atau batuk. Tutupi mulut dan hidung dengan siku tangan atau tisu setiap bersin atau batuk.
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat mengambil virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan bisa membuat Anda sakit.
Lakukan kebersihan pernapasan. Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar Anda, mengikuti kebersihan pernapasan yang baik. Ini berarti menutupi mulut dan hidung Anda dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat Anda batuk atau bersin. Kemudian segera buang tisu bekas.
Mengapa? Mengutip laman WHO, tetesan (cairan orang sakit) menyebarkan virus. Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik Anda melindungi orang-orang di sekitar Anda dari virus seperti flu, flu dan COVID-19.
Jika Anda mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, cari perawatan medis sejak diniTetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat. Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat Anda.
2. Jangan panik
"Ini bukan waktunya panik, melainkan waktunya untuk mempersiapkan rencana untuk keluarga Anda," ujar Rebecca Katz yang mengarahkan Center for Global Health Science and Security.
Anggap wabah tersebut sebagai badai yang juga pasti akan berlalu. Penuhi persediaan makanan Anda, terutama nasi dan kacang-kacangan. Penuhi juga kulkas Anda dengan daging, buah dan sayur
3. Masker bukan satu-satunya cara mencegah penyakit
Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa masker mencegah tertular virus. Karena masker bisa saja tidak pas di wajah, sehingga ada jalan masuk menghirup droplet orang yang terinfeksi.
Petugas kesehatan telah dilatih menggunakan masker yang benar dan terbukti efektif untuk hal klinis. Bagi orang yang tinggal di rumah, CDC merekomendasikan menggunakan masker hanya pada saat-saat tertentu, misalnya merawat orang yang sedang sakit.
4. Cerdas memilih perjalanan
CDC memperbaharui informasi cukup sering. Pemerintah menggunakan skala 4 tingkat untuk menentukan peringkat risiko. level 1 adalah risiko terendah dan level 4 yang tertinggi atau terparah.
Misalnya di Italia yang juga terdampak COVID-19, saat ini pemerintahnya memberikan peringatan level 4. CDC menyarankan orang dewasa dan lansia yang memiliki kondisi medis kronis harus mempertimbangkan untuk menunda perjalanan yang tidak penting.
"Wisatawan harus menghindari kontak dengan orang sakit dan sering membersihkan tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik atua menggunakan hand sanitizer berbahan alkohol dengan kadar 60%-95%." saran CDC.
Periksa asureansi kesehatan Anda untuk melihat apakah itu merupakan tanggungan perjalanan internasional, saran CDC. Juga pertimbangkan asuransi kesehatan perjalanan dan asuransi evakuasi medis. CDC memperkirakan bahwa tanpa asuransi, evakuasi medis dapat menelan biasa $100.000 (mencapai 1,4 trilyun) atau lebih.
Pertimbangkan juga kemungkinan gangguan perjalanan jika terjadi wabah, misalnya ditahan saat melintasi perbatasan atau dikarantina di daerah yang tidak Anda kenali. Pertimbangkanlah segala hal untuk mencegah hal terburuk terjadi.
5. Tetap terinformasi dan ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan
Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan, otoritas kesehatan publik nasional dan lokal tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19.
Jika Anda mulai merasa tidak sehat, bahkan memiliki gejala ringan seperti sakit kepala dan hidung meler, segera kontak dokter. Segera mungkin periksakan diri ke dokter.Â
Advertisement