Sukses

Waspada Virus Corona, 4 Orang dari Klub Dansa Jalani Isolasi di RSPI-Sulianto Saroso

Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto mengatakan sudah melakukan tracking di klub dansa, tempat kasus 1 dan kasus 2 Virus Corona di Indonesia terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto mengatakan sudah melakukan tracking di klub dansa, tempat kasus 1 dan kasus 2 Virus Corona di Indonesia terjadi.

"Di klub dansa ini kita sudah menangani enam orang. Enam itu termasuk kasus nomor satu dan nomor dua," kata Yuri di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Rabu malam, 4 Maret 2020.

Sisa empat orang tersebut, lanjut Yuri, saat ini sedang diisolasi di RSPI-Sulianto Saroso. "Pemeriksaan akan kita ulang sebanyak dua kali. Untuk memastikan dengan benar, positif beneran atau negatif beneran," kata Yuri.

Selain empat orang itu, 10 orang dari tempat yang sama juga sudah dihubungi untuk datang ke RSPI-Sulianto Saroso esok hari, Kamis, 5 Maret 2020.

Menurut Yuri, 10 orang itu sudah menyanggupi untuk datang. Dan, saat dihubungi satu per satu, tidak ada yang mengeluh sakit kecuali ketakutan.

"Kita tetap lakukan tracking," katanya.

"Mudah-mudahan mereka semua negatif (COVID-19)," Yuri menambahkan.

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

11 Orang dari Cluster Bali Negatif COVID-19

Tidak hanya yang di klub dansa Amigos, data hasil tracking dari cluster Bali pun diumumkan. Cluster Bali merupakan turis Jepang yang bertandang ke Bali pada 15 sampai 19 Januari 2020.

Yuri mengatakan bahwa spesimen 11 orang yang dicurigai sudah diambil dan terus dipantau secara ketat.

"Hasilnya, 11 itu negatif," kata Yuri.

Pun dengan cluster Batam dan Banjarmasin, tidak ada yang dicurigai.

"Untuk spesimen yang sudah masuk kemarin, akumulasi dari 48 rumah sakit dari 23 provinsi, ada 168. Ada dua yang positif Virus Corona, yaitu Kasus 1 dan 2. Masih ada sembilan yang kita coba dalami lagi, perbaikan lagi, karena kita tidak mau ragu-ragu dalam menentukan hasil," kata Yuri.

"Dari 168 itu, 157 sudah pasti negatif," katanya.