Liputan6.com, Bandung - PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) memastikan prosedur upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (COVID-19) dijalankan sesuai ketentuan dan upaya pencegahan dilakukan secara ketat. Koordinasi intensif dilakukan dengan Otoritas Bandara Wilayah I, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan lintas otoritas lainnya.
“Tim FAL yang dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara stakeholder di BDO,” ujar Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) BDO Andika Nuryaman dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu, 4 Maret 2020.
Baca Juga
Andika menyebutkan BDO telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain thermal scanner, juga terdapat thermo-gun, ruang isolasi, hingga penempatan hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.
Advertisement
Hal ini dilakukan usai Ditjen Perhubungan Udara menerbitkan surat edaran agar pemeriksaan terhadap penumpang rute internasional yang tiba di seluruh bandara di Indonesia dapat ditingkatkan dan dilakukan secara masif.
“Kami memastikan seluruh pemeriksaan penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dengan dibagi dalam beberapa lajur. Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card,” jelas Andika Nuryaman.
Saksikan juga video berikut ini:
Monitoring Kesehatan Karyawan
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan, bertugas dalam melakukan monitoring terhadap penumpang pesawat. Antara lain melalui pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di luar negeri.
Selain melakukan pengecekan kepada penumpang pesawat, Kantor Kesehatan Pelabuhan juga melakukan pengecekan kepada karyawan yang bekerja di lingkungan Bandara. Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal, serta thermogun yang dipegang oleh personil KKP.
Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC), guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19. (Arie Nugraha)
Advertisement