Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa meski ancaman pandemi Virus Corona sangat nyata, namun mereka optimis bahwa COVID-19 bisa dikendalikan meskipun penyakit ini akan menjadi pandemi.
"Sekalipun kita menyebutnya pandemi, kita masih bisa menahan dan mengendalikannya," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga
"(Apabila terjadi) Itu bisa menjadi pandemi pertama dalam sejarah yang bisa dikendalian," kata Tedros dalam konferensi persnya di Jenewa. "Kita tidak akan menyerah pada virus."
Advertisement
Mengutip Straits Times Singapore, WHO mendefinisikan pandemi sebagai penyebaran penyakit baru di seluruh dunia. Penentuan tersebut didasarkan pada penyebaran geografis penyakit, tingkat keparahan yang ditimbulkan, serta pengaruhnya terhadap masyarakat.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Tidak Menyerah Melawan Virus
Beberapa pejabat WHO menyatakan, beberapa negara seperti China dan Singapura telah bekerja dengan baik dalam melakukan pencegahan penyebaran. Mereka ingin tetap fokus pada langkah penahanan dan tidak menyebarkan kepanikan.
"Itu lebih dari harapan. Itu adalah bukti yang menunjukkan apa yang bisa dilakukan," kata ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove.
Sementara itu, Michael J. Ryan, Executive Director WHO Health Emergencies Program mengatakan bahwa apabila ini adalah influenza, situasi pandemi bisa terjadi berabad-abad yang lalu.
"Tidak seperti flu, kita masih bisa menahannya ke belakang. Jadi istilah tersebut bukanlah masalah. Masalahnya adalah apa reaksi terhadap kata itu nantinya," kata Ryan.
Tedros menambahkan, dirinya mengecam berbagai pernyataan yang meminta agar virus ini berlangsung dengan sendirinya. Dia menegaskan bahwa kondisi ini bisa fatal bagi orang tua dan kelompok yang rentan.
"Pandemi tidak berarti bahwa kita mengatakan itu baik-baik saja untuk hidup dengannya, kita bisa menahannya. Tidak ada bendera putih. Kita tidak akan menyerah," kata Tedros.
Advertisement