Liputan6.com, Jakarta Puluhan orang meninggal di Provinsi Khuzestan dan Alborz, Iran, akibat keracunan alkohol. Kantor berita setempat melaporkan, mereka menenggaknya karena termakan hoaks bahwa itu bisa melindungi diri dari virus Corona.
Dikutip dari CBS News, angka meninggal dunia karena keracunan alkohol di Iran meningkat hingga 44 pada hari Selasa kemarin.
Baca Juga
"Beberapa warga di Ahwaz mendengar bahwa minum alkohol dapat membantu mereka melawan virus Corona sehingga mereka menggunakannya sebagai tindakan pencegahan," kata Ali Ehsanpour, juru bicara Ahwaz University of Medical Sciences, pada Mehr News Agency.
Advertisement
Dikutip dari ABC News pada Selasa (11/3/2020), Ehsanpour mengatakan, sekitar 218 warga yang dirawat karena keracunan alkohol.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Alkohol yang Ditenggak Bukan untuk Diminum
Dikabarkan, orang-orang tersebut menenggak alkohol yang dijual untuk tujuan sanitasi. Minuman keras sendiri dilarang di negara tersebut, kecuali untuk kelompok-kelompok minoritas non-Muslim.
"Salah satu korban menjadi buta dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis," ujarnya.
Sementara kepada Iranian Students' News Agency, Mohammad Aghayari, Wakil Jaksa Kota Karaj, mengatakan bahwa ada tujuh orang yang meninggal di wilayah tersebut akibat keracunan alkohol.
Beberapa waktu lalu, World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa pernyataan yang menyebut mengonsumsi alkohol bisa melindungi diri dari virus Corona adalah hoaks.
Dalam laman resminya, WHO hanya menyatakan bahwa alkohol atau klorin berguna untuk mendesinfeksi bagian permukaan namun perlu digunakan dengan anjuran yang tepat. Selain itu, menyemprotkannya ke seluruh tubuh juga tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.
Advertisement