Sukses

Sederet Aksi Nyata Percepatan Penanganan COVID-19

Berikut upaya percepatan penanganan COVID-19 berbasis komunitas.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo menegaskan, secara teknis penanganan virus Corona (COVID-19), yang melibatkan ajaran sektor kesehatan baik pemerintah maupun para pihak BUMN, sektor lembaga usaha swasta, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lembaga non pemerintah, dan perguruan tinggi.

Pelibatan juga dari lembaga riset terpadu untuk melakukan penguatan pencegahan, percepatan deteksi, dan respons terhadap COVID-19.

“Aksi nyata yang dilakukan antara lain, memperbanyak tempat pengetesan COVID-19, memperbanyak toolkits untuk tes secara cepat, memperbanyak tenaga medis dengan mengundang dan melibatkan semua pihak, termasuk para mahasiswa kedokteran tingkat akhir, dokter-dokter dari IDI, serta relawan medis lainnya,” ungkap Doni saat konferensi pers peluncuran 'Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19' di Graha BNPB, Jakarta Timur, kemarin (14/3/2020).

“Para tenaga medis juga ada yang akan membantu memberikan penjelasan tentang seluk beluk penanganan virus COVID-19 sehingga masyarakat mudah mendapat penjelasan yang benar dan akurat. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan informasi (COVID-19) dari website dan call center yang akan terus kami perkuat kemampuannya.”

Doni yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 menegaskan, upaya penanganan COVID-19 yang dilakukan untuk melindungi warga yang masih sehat agar tidak tertular penyakit dan semaksimal mungkin menyembuhkan yang telah sakit, sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo, yaitu menyembuhkan warga yang sakit dan melindungi warga yang sehat.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Imunitas dan Gotong Royong

Pelibatan masyarakat memegang peranan yang sangat penting terkait COVID-19. Masyarakat menjadi subjek untuk berperan aktif dalam pencegahan dan deteksi dini.

"Caranya dengan meningkatkan imunitas diri dengan melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat, melakukan upaya pengurangan kontak fisik, memberikan informasi jika merasakan gejala atau memiliki riwayat mengunjungi negara yang terjangkit COVID-19, serta melakukan karantina diri dengan mengacu protokol dari kementerian kesehatan," Doni melanjutkan.

Masyarakat pun diharapkan mampu meningkatkan semangat gotong royong saling membantu. Misal, berbagi masker kepada para warga yang menunjukkan gejala, seperti flu (batuk, pilek, bersin dan panas).

"Berbagi makanan kepada masyarakat yang kurang sejahtera agar imunitas diri mereka meningkat. Bantuan itu pada dasarnya tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang dibantu, tetapi juga bagi kita yang membantu. Ya, karena telah mengurangi risiko terjadinya penularan (COVID-19) yang lebih luas," ujar Doni.