Sukses

Jubir Pemerintah Sebut Corona Rapuh oleh Deterjen, Bagaimana Aplikasinya?

Juru bicara pemerintah, Achmad Yurianto sempat menyebutkan bahwa virus Corona rapuh oleh deterjen.

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus Corona yang begitu cepat mengharuskan Anda menjaga kebersihan benda-benda yang Anda sentuh. Sama halnya dengan alat makan dan pakaian yang Anda pakai juga harus selalu dalam keadaan bersih.

Juru bicara pemerintah, Achmad Yurianto sempat menyebutkan bahwa virus Corona rapuh oleh deterjen.

"Lakukan self isolated. Segera gunakan masker, upayakan social distance, setidaknya semeter. Kemungkinan droplet semeteran, sehingga kita bisa menjaga keluarga kita. Kalau sedang sakit, tidur sendiri dulu. Tidak berbagi alat makan dan minum. Tapi bukan berarti sekali buang. Maksudnya, sekali dipakai pastikan semua cuci dengan sabun. Virus ini sangat rapuh kena deterjen. Deterjen apa pun," katanya, saat temu media di RSPI Sulianti Suroso, Senin sore (16/3).

Namun, tahukah Anda bagaimana cara deterjen bekerja?

Sebelumnya, perlu dipahami bahwa sabun dan deterjen sama-sama merupakan produk pembersih yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari kita. Meskipun keduanya bisa melepaskan kuman, bukan berarti bisa membunuh virus yang menempel. 

Mengutip laman Oklahoma News, Karen Owoc, seorang pakar kesehatan mengatakan, virus Corona bisa menempel di pakaian. Bahkan jika Anda menutupi batuk dengan siku, pakaian bisa membawa kuman. Dan virus bisa menular dan bertahan di pakaian selama seminggu atau lebih.

Namun, ada beberapa cara untuk membersihkan pakaian kotor yang diduga terinfeksi virus. Seperti menggunakan sarung tangan saat memegang pakaian kotor, atau saat mencuci alat makan, dan saat membersihkan permukaan di rumah. Dan jangan lupa mencuci tangan setelah melepaskannya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Panduan CDC

Jika tidak ada sarung tangan, pastikan Anda mencuci tangan sebelum dan setelah berurusan dengan pakaian atau piring kotor. Berikut panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam upaya membersihkan pakaian untuk mencegah penularan virus corona:

1. Cuci Pakaian Baru Sebelum Memakainya

Ini karena Anda tidak tahu siapa yang telah mencoba pakaian tersebut sebelum Anda. Kain baru juga biasanya mengandung formalin, beraroma pati dan insekstisida, sehingga mungkin Anda tidak ingin gatal-gatal karena alergi dan memilih mencucinya dulu sebelum memakainya.

Rendam pakaian baru ke dalam soda kue satu cangkir atau lebih sebelum dicuci untuk menetralkan bahan kimia berpotensi alergi ini.

2. Ketahui Cara Kerja Deterjen

Deterjen bekerja mengikat kotoran, lalu melepasnya keluar dari pakaian. karena deterjen dan kotoran menyatu, jika tidak sepenuhnya dibilas maka kotorannya juga tidak hilang.

3. Jangan isi pakaian terlalu penuh saat mencuci di mesin cuci

Pastikan untuk tidak membebani mesin cuci Anda. Selain itu, deterjen juga perlu ruang untuk bersirkulasi untuk membersihkan pakaian Anda. Anda juga membutuhkan banyak air untuk membawa kotoran dan minyak yang terlepas dari pakaian.

4. Jangan menggunakan deterjen terlalu banyak

Gunakan setengah dari yang dianjurkan, karena pabrik deterjen sering melebihkan takaran yang sebenarnya dibutuhkan. Deterjen tanpa pewangi adalah yang terbaik karena tidak mengandung parfum petrokimia yang dapat memperburuk alergi dan mengiritasi kulit yang sensitif.

Anda bisa melakukan uji coba dengan membandingkan pakaian yang dicuci seperti biasa namun tanpa deterjen. Jika tanpa tambahan deterjen terdapat buih/busa, artinya sisa deterjen (kotoran juga) masih menempel di baju. Sisa deterjen ini dapat menyebabkan kulit kering dan gatal.

5. Gunakan Soda Kue dan Cuka

Tambahkan setengah cangkir soda kue ke dalam deterjen. Soda kue membantu deterjen bekerja lebih baik dengan mempertahankan pH netral dalam air cucian Anda dan menghilangkan bau pakaian tanpa wewangian sintetis yang menutupi bau.

Untuk menghilangkan residu (sisa) alkali dari deterjen, tambahkan 1/2 cangkir cuka putih (yang bersifat asam) ke pembilasan akhir.

Air biasa membersihkan kain lebih baik dari pada mineral seperti kalsium dan magnesium (yang dapat meninggalkan endapan mineral pada pakaian sehingga membuatnya lebih cepat aus dan memudar). Ini membuat kebutuhan deterjen berdasarkan kandungan mineral dalam air (dibutuhkan deterjen lebih banyak pada air yang mengandung mineral).

6. Perlakukan Pakaian Sebagaimana Anda Memperlakukan Kulit Anda

Sering-seringlah mencuci pakaian Anda. Pakaian bagaikan kendaraan yang membawa kuman seperti halnya tubuh Anda.

Sebagaimana panduan dari CDC, pencucian mengacu pada penghapusan kuman, kotoran, dan kotoran dari permukaan. Membersihkan tidak membunuh kuman, tetapi dengan menghilangkannya, menurunkan jumlah dan risiko penyebaran infeksi.

Sedangkan desinfeksi mengacu pada penggunaan bahan kimia untuk membunuh kuman di permukaan. Proses ini tidak serta merta membersihkan permukaan yang kotor atau menghilangkan kuman, tetapi dengan membunuh kuman di permukaan setelah dibersihkan, hal ini dapat semakin menurunkan risiko penyebaran infeksi.

Terakhir, bersihkan dan desinfeksi tabung mesin cuci setelah digunakan.