Liputan6.com, Jakarta Penyedia layanan ojek daring Grab dan Gojek terapkan social distancing kepada mitra pengemudi guna menghindari penularan virus Corona. Pengguna disarankan membayar dengan non-tunai guna mendukung upaya tersebut.
Penerapan ini dilakukan terutama pada layanan pesan antar makanan. Upaya ini diyakini dapat memberikan dampak besar dalam membantu mencegah penularan Corona.
Baca Juga
"Ekosistem Gojek terdiri dari ratusan juta individu dan kami yakin upaya pencegahan yang dilakukan Gojek dapat memiliki dampak besar dalam memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19," kata Co-CEO Gojek Kevin Aluwi seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Simak Video Berikut Ini:
Simpan Pesanan Depan Pintu
Upaya serupa diterapkan oleh Grab demi keselamatan pengemudi dan pengguna.
"Kami telah menempatkan berbagai upaya pencegahan tambahan serta paket dukungan untuk melindungi kesehatan, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup mereka," kata Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia.
Pengukuran suhu tubuh dan layanan contactless driver didukung dengan pembaruan opsi pesan cepat dengan balasan otomatis di fitur chat.
Fitur ini mulai diluncurkan setelah imbauan Work From Home (WFH) diumumkan.
Karyawan Gojek di kantor pusat sudah melakukan WFH. Sementara Grab dalam mengaplikasikan jarak aman di layanan GrabFood dan GrabExpress dengan panduan tertentu. Pengguna dapat meminta pengemudi untuk meletakkan pesanan di depan pintu atau lokasi yang disepakati.
Untuk mendukung layanan tanpa kontak, Grab menyarankan pengguna untuk membayar dengan cara non-tunai. Sedang jika tunai maka pengemudi akan menunggu di tempat tertentu dengan jarak dua meter.
Para pengemudi juga dibekali masker dan cairan pembersih tangan untuk menjaga kesehatan mereka.
Advertisement