Liputan6.com, Jakarta - Sekolah sudah diliburkan selama empat hari guna memutus rantai penyebaran Virus Corona di Indonesia.
Sekolah diliburkan bukan berarti kegiatan belajar dan mengajar ikut libur. Anak-anak tetap harus belajar, dan mengerjakan tugas yang diberikan para guru.
Baca Juga
Psikolog Rose Mini MPsi pun mengingatkan para orangtua supaya tidak membiarkan anak-anaknya bermain ke rumah tetangga.
Advertisement
"Bukan berarti 'di rumah' lantas main ke rumah tetangga. Anak harus di dalam rumah," kata Rose Mini di kantor BNPB pada Kamis, 19 Maret 2020.
Tujuan sekolah diliburkan agar anak-anak tidak tertular Virus Corona dari orang dewasa. Itu mengapa anak harus di rumah saja.
Kalau anak dibiarkan main ke rumah tetangga lantas memegang barang-barang lalu belum sempat mencuci tangan sudah memegang mata, mulut, dan telinga, risiko yang seharusnya dapat dihindari bisa-bisa malah menghampiri.
"Segala pegang sesuatu yang umum, anak harus cepat-cepat cuci tangan. Orangtua harus mengajarkan itu ke anak," ujarnya.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini
Jangan Juga Pergi ke Mal
Begitu pun rencana membawa anak ke mal sebaiknya ditiadakan. Orangtua harus ingat, anak bukan diliburkan, melainkan belajar kayak biasanya tapi dilakukan di rumah dan jarak jauh.
"Karena beberapa terlihat ada orangtua karena mumpung sepi membawa anaknya ke mal," katanya.
Memang kegiatan belajar di rumah akan membuat anak jadi bosan. Oleh sebab itu, orangtua harus bisa menciptakan kegiatan agar anak senang di rumah.
"Selaa dua pekan ini, orangtua harus mengedukasi anak tentang Virus Corona. Orangtua harus memberikan pengertian tentang pentingnya berada di rumah selama 14 hari," kata Rose Mini.
Dan, orangtua pun harus memberikan pemahaman bahwa sekolah sebenarnya ada, tapi sekarang dipindahkan ke rumah. Itu alasan tidak boleh ke mana-mana dan harus tetap belajar di rumah.
"Berikan pemahaman secara bertahap sebelum akhir pekan sehingga saat akhir pekan, anak tahu tidak boleh jalan-jalan ke luar rumah," katanya.
Advertisement