Liputan6.com, Jakarta Pemerintah meminta agar masyarakat tidak melakukan cara-cara tertentu, yang diyakini mampu mengobati atau mencegah COVID-19, secara sembarangan ketika merasa terpapar virus corona baru.
Hal tersebut disampaikan oleh Achmad Yurianto, juru bicara untuk penanganan COVID-19 di Indonesia, dalam konferensi persnya di Jakarta pada Senin sore kemarin.
Baca Juga
Yuri meminta agar apabila masyarakat merasa sakit atau tertular dari orang lain, diminta untuk menghubungi fasilitas kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter. Menurutnya, dengan pemeriksaan yang teliti, bisa ditentukan apakah ada dugaan yang mengarah ke COVID-19 atau tidak.
Advertisement
"Oleh karena itu, jangan membuat keputusan sendiri, untuk meminum sesuatu obat, untuk melakukan sesuatu kegiatan, yang diyakini bisa menyembuhkan atau mencegah ini padahal belum terbukti secara ilmiah," kata Yuri, ditulis Selasa (24/3/2020).
"Oleh karena itu, mari sama-sama kita rasional. Mari sama-sama kita manfaatkan fasilitas yang ada di negara ini, baik secara langsung mendatangi dokter maupun menggunakan aplikasi di beberapa unicorn untuk menggunakan konsultasi ini," tambahnya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Jumlah Kasus di Indonesia
Hingga Senin kemarin, Indonesia telah mengumumkan 579 kasus positif COVID-19. Dari semua itu, 49 dinyatakan meninggal dunia dan 30 orang sembuh.
Dalam keterangannya, Yuri mengungkapkan bahwa pada Senin kemarin, satu orang yang sembuh berasal dari DKI Jakarta dan 1 orang yang meninggal berasal dari Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Yuri terus menyampaikan pentingnya upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dengan melakukan jaga jarak fisik serta kegiatan isolasi diri.
"Peran serta masyarakat untuk saling menjaga, untuk saling mengingatkan, saling bertenggang rasa, menjadi modal di dalam kaitan ini," ujarnya.
Advertisement