Liputan6.com, Jakarta Achmad Yurianto, Juru Bicara Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa rumah sakit darurat Wisma Atlet digunakan untuk mengurangi beban dari rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk oleh pemerintah sebelumnya.
"Keberadaan rumah sakit Wisma Atlet ini sebenarnya ditujukan adalah sebagai barrier awal sebelum atau barrier awal untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan," kata Yuri dalam konferensi persnya di Jakarta pada Selasa (24/3/2020).
Baca Juga
Yuri mengungkapkan, ketika pasien COVID-19 membutuhkan perawatan spesifik dan intensif karena gejala sedang hingga berat, barulah mereka dirujuk ke rumah sakit rujukan seperti RS Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso.
Advertisement
Selain itu, Yuri mengatakan pada pasien positif yang hanya mengalami keluhan ringan atau tanpa gejala juga dapat melakukan karantina perorangan atau isolasi mandiri.
"Ini sebenarnya adalah hampir 80 persen dari kasus positif yang ada, secara statistik berada dalam keluhan dalam posisi gejala yang ringan atau ringan sampai sedang yang sebenarnya dengan melakukan isolasi diri di rumah ini sudah cukup bagus dan cukup efektif," ujarnya.
"Ini yang akan kita dorong sehingga tidak seluruh kasus positif menjadi beban layanan rawatan rumah sakit."
Yuri mengatakan, hal tersebut juga diberlakukan karena terkait dengan adanya dilakukannya tes cepat secara massal COVID-19.