Liputan6.com, Jakarta Untuk mendukung pemberian informasi terkait Corona COVID-19, ada 12 layanan telemedik (telemedicine) yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Seluruh layanan telemedik tersebut terhubung dengan fasilitas kesehatan (faskes) terdekat dan rumah sakit rujukan COVID-19.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo menerangkan, kehadiran layanan telemedik tersebut sebagai upaya pencegahan dan penanganan COVID -19.
Advertisement
"Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) memanfaatkan telemedik yang berbasis internet. Jadi, memberikan beberapa pelayanan terkait COVID -19. Mulai penyediaan informasi untuk edukasi dan kesiapsiagaan hingga berkonsultasi secara interaktif (online)," kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (27/3/2020).
"Ada dua belas perusahaan digital yang tergabung dalam Atensi dan siap untuk bersinergi dengan pemerintah. Perusahan tersebut, yaitu DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, KlikDokter, Good Doctor Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo, Perawatku.id, Aveecena dan Docquity."
Layanan telemedik diakses secara daring dengan perangkat gawai dan komputer. Berbagai informasi penting dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, seperti contoh cuci tangan yang benar, etika batuk maupun pembatasan interaksi fisik (physical distancing).
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Terhubung Faskes
Melalui layanan telemedik, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri dan physical distancing dapat lebih efektif. Diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif COVID-19.
Bagi masyarakat yang berisiko tinggi pengidap COVID – 19, layanan ini terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat maupun rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah.
"Bila membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Mitra dokter dari aplikasi telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang memadai sesuai anjuran Pemerintah dan WHO mengenai COVID-19, supaya bisa memberikan konsultasi yang tepat," Agus menerangkan.
Layanan telemedik terselenggara atas kerja sama Kementerian Kesehatan dan Atensi pada Kamis lalu (19/3). Jangkauan layanan telemedik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah terindikasi rawan penyebaran COVID – 19.
Advertisement
Konsultasi Gejala
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menggandeng startup, yaitu Gojek dan Halodoc serta Grab dan Good Doctor Indonesia untuk memberikan layanan telemedik.
Kolaborasi tersebut tertuang dalam penandatanganan MoU di Kementerian Kesehatan pada Senin (27/3/2020) lalu.
Kerjasama ini akan memudahkan masyarakat untuk berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan melakukan self-assessment (pemeriksaaan sendiri) terkait COVID-19.
"Apabila ada dugaan menderita COVID-19, dokter dari aplikasi tersebut akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta pengguna tetap di rumah, menerapkan isolasi di rumah. Obat yang diresepkan akan diantar oleh aplikator on-demand ke rumah pengguna. Ini supaya penyebaran penyakit bisa diminimalisir," ujar Agus.
Jika yang bersangkutan mengalami gejala berat, maka akan dirujuk ke rumah sakit.